9 Nasihat Imam Al Harits Al Mahasibi
Sosok
seorang Imam Al Harits Al Mahasibi adalah sosok seorang sufi agung. Jalan hidup
seorang sufi haruslah ditempuh dalam segala maknanya, karena jalan inilah yang
dicontohkan Rasulullah Saw dan para sahabatnya (tidak diberi nama jalan sufi). Jalan
seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatlah yang akan menuntun
seorang muslim pada keridhaan Allah Swt. Tentunya dengan dipelajari secara
benar, dipahami tanpa harus dibengkokan, dan yang paling penting adalah
mengamalkannya. Beliau, Imam Al Harits Al Mahasibi memberikan 9 nasihat dalam
hidup ini.
Perlu
untuk diketahui bahwa dalam hal memperbaiki diri, ada 3 komponen yang harus
tetap dijaga oleh seorang muslim. Ketiga komponen tersebut adalah membaca (tilawah), berguru (taklim) dan mensucikan diri (tazkiyah).
Agar hasilnya optimal maka ketiga komponen ini harus berjalan bersama dan
seimbang sehingga akan membuat pribadi seorang muslim menjadi pribadi yang
dicintai Allah Swt. dan Rasulullah Saw.
Membaca (Tilawah)
Membaca
(tilawah) lebih dikhususkan untuk Al-Qur’an. Sudah seharusnya seorang muslim
membaca Al-Qur’an secara konsisten, entah itu setiap hari atau semacamnya. Karena
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang diturunkan pada Rasulullah Saw
sebagai petunjuk dan panduan hidup. Bisa dengan cara membacanya, mendengarkan,
maupun menghafal Al-Qur’an. Karena tidak hanya membaca untuk bisa memahami dan
menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman dan tuntunan hidup.
Berguru (Taklim)
Berguru
bisa dimaknai sebagai memiliki guru yang bisa menjadi pembimbing untuk menuju
keridhaan Allah Swt. Guru yang bukan sembarangan guru tentunya, tetapi seorang
guru yang benar-benar rabbani yang artinya seorang guru yang benar-benar takut
pada Allah Swt. Guru yag tidak hanya mengajarkan ilmu yang tertulis dalam buku
tetapi juga bisa mewariskan prilaku yang baik, sopan dan santun.
Mensucikan Diri (Tazkiyah)
Mensucikan
diri bisa dimaknai sebagi menghindari segala sesuatu yang dianggap tidak baik
dalam islam. Dan tentunya dengan tetap menjaga hati, fikiran serta perbuatan. Hati
dan lidahnya senantiasa berdzikir, beristigfar meminta ampunan Allah Swt. Seorang
muslim yang berharap cinta dan keridhaan Allah Swt akan senantiasa berada dalam
jalan yang lurus dan meninggalkan segala larangannya dan senantiasa menghindari
segala sesuatu yang sifatnya sia-sia tida memberi manfaat baginya, bagi
keimanannya dan bagi sekitarnya.
Semua
insan tentunya sudah mengetahui bahwasanya derajat manusia bisa lebih tinggi
dari derajat malaikat. Walaupun malaikat adalah mahluk yang taat dan
sebenar-benarnya taat tanpa mengurangi atau menambahkan apa yang ia lakukan. Hal
ini bisa dilakukan jika insan itu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Akan tetapi
derajat manusia juga bisa lebih rendah dari binatang. Yakni mereka yang tidak
menggunakan akal, fikiran dan hatinya dalam bertindak. Sehingga binatang lebih
pantas untuk dihormati daripada seorang insan manusia.
Berikut
ini adalah 9 poin nasihat Imam Al Harits Al Muhasibi yang terangkum dalam
risalah al mustarsyidin:
-
siapa yang mempercayai Allah Ta’ala, pasti Dia membimbingnya
-
siapa yang berlagak fasih, pasti Dia membeberkan aibnya
-
siapa yang bertawakkal kepada-Nya, Dia pasti mencukupinya
-
siapa yang percaya kepada selain Allah Ta’ala, niscaya Dia murka kepadanya
-
siapa yang takut kepada Allah Ta’ala, Dia menjamin keamanan baginya
-
siapa yang bersyukur kepada Allah Ta’ala, pastilah Dia menambahkan nikmat
kepadanya
-
siapa yang berlaku taat kepada Allah Ta’ala, Dia akan memuliakannya
-
siapa yang lebih mengutamakan Allah Ta’ala, Dia akan mencintainya
-
siapa yang dicintai oleh Allah Ta’ala, maka dia pasti akan mendapatkan
keberuntungan.
Demikianlah
9 Nasihat Imam Al Harits Al Mahasibi, dan semoga insan manusia bisa
mengamalkannya sehingga akan mendapatkan kecintaan Allah Swt. Kebanaran hanya
milik Allah.
Wallahu
a’lam…..
Belum ada Komentar untuk "9 Nasihat Imam Al Harits Al Mahasibi"
Posting Komentar