Ketika Mencintai Tak Bisa Menikahi
Cinta
bersifat sementara, sedangkan yang membuat sebuah keluarga bertahan adalah
kasih sayang, perhatian dan kepedulian. Cinta hadir ketika kita memandang
sesuatu secara spesial. Maka, sebuah prinsip sederhana yang harus dipahami
bahwa mencintai kadang memang tidak harus memiliki. Mengapa harus demikian,
bayangkan saja apabila seluruh perasaan cinta yang timbul dalam hati terhadap
mereka yang dirasa sempurna serta memiliki segalanya berakhir di pernikahan.
Maka, sudah barang tentu akan banyak fenomena menikah kemudian bercerai
kemudian menikah lagi dengan orang yang berbeda dan begitu seterusnya. Karena
dalam hal cinta ada yang namanya ujian cinta, dimana dalam perjalanan seseorang
musafir pasti akan menemukan tempat yang lebih baik menurutnya.
Satu
hal yang sangat penting, jangan sampai do’a kita bersifat memaksa. Misalnya
berdo’a untuk dijodohkan dengan orang yang dicintai, memang tidak salah apabila
berdo’a. tetapi apakah kita yakin bahwa dia yang kita cintai adalah yang
terbaik untuk kita ataukah malah sebaliknya. Karena Allah Swt lebih mengetahui
apa yang baik untuk hamba-Nya. Jadi apabila berdo’a, sebaiknya berdo’a sesuai
dengan koridornya. Maksudnya, berdo’a diberikan jodoh yang terbaik walaupun
sebenarnya dalam hati kita mencintai seseorang. Apalagi sampai berdo’a ; “ya Tuhan, jodohkanlah hamba dengan si
fulanah dan jika si fulanah bukan jodohku, maka jodohkan saja dengan hamba ya
Tuhan karena hamba sangat mencintainya dan tidak tau bagaimana jika tidak
bersamanya”.
Sekarang
pertanyaannya, apakah pantas seorang seperti kita meminta do’a yang demikian?
Bayangkan saja jika kita meminta bantuan pada teman dengan memaksa, ya benar
kita aka dibantu tetapi dengan tidak ikhlas. Seperti itulah ibaratnya jika kita
meminta yang bukan untuk kita, kita akan diberi tetapi dengan cara yang tidak
baik dan akhirnya akan berakhir tidak baik juga. Ada baiknya jika kita berdo’a
seperti ini “ya Tuhan jika dia yang
terbaik untukku maka dekatkanlah kami dalam bingkai ridha-Mu, namun jika dia
bukan yang terbaik untuk hamba maka gantilah dengan yang baik. Dan hapuskanlah
rasa diantara kami agar tidak ada yang terdzalimi nantinya”.
Bukankah
Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya? Lalu jika kita mencintai
seseorang dan kemudian orang yang dicintai menikah dengan yang lain maka dia
bukanlah sepenuhnya jodoh kita. Membicarakan soal jodoh, memang jodoh itu pasti
akan datang pada waktunya tetapi waktunya kapan kita tidak pernah bisa tahu.
Karena manusia hanya berusaha dan Allah yang menyetujuinya. Jadi jika kita
merasa mencintai seseorang, ada baiknya untuk tidak mengumbar cinta. Kalau
memang sudah dirasa siap maka segera temui walinya. Namun jika belum siap maka
jangan salahkan keadaan jika dalam kondisi kita yang tidak siap, karena diluar
sana masih banyak yang sudah siap untuk menikah.
Kita
tidak pernah tahu bagaimana Allah mengatur skenario kehidupan kita, karena
tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Karena apa yang kita
inginkan belum tentu kita butuhkan, dan Allah akan selalu memberikan apa yang
kita butuhkan bukan apa yang kita harapkan. jika suatu saat kita dihadapkan
dengan keadaan dimana kita mencintai seseorang namun tidak kuasa untuk
menikahinya maka bersabarlah duhai hati yang mencinta. Ada maksud dan tujuan
dari sebuah kejadian, semua kejadian pastilah memberikan kita pelajaran
berharga.
Mungkin
saat kita tidak bisa menikahi orang yang kita cintai hati terasa hampa, tidur
tak bisa lena atau dunia serasa hancur lebur. Akan tetapi jika kita punya
keimanan yang kuat, pastilah semua beban dan masalah ini akan bisa kita hadapi.
Ketahuilah bahwa Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kekuatan hambanya. Menikah
dengan orang yang kita cintai memanglah sebuah impian yang selalu didambakan
oleh setiap insan. Akan tetapi jika kita menikah dengan orang yang belum kita
cintai, maka percayalah bahwa Allah menunjukan jalan terbaik.
Bisa
jadi ketika kita menikah dengan orang yang kita cintai, kita yang awalnya taat
dan patuh beragama kemudian menjadi jauh dengan Allah. Menikahi orang yang kita
cintai adalah bagaikan meminum madu dilautan madu, manis memang tetapi apakah
hal itu baik? Kita tidak pernah tahu. Maka jika kita jatuh cinta, jatuh
cintalah kepada dia yang membuat kita lebih dekat dengan Allah. Sehingga
kecintaan kita tidak akan membuat kita tenggelam dalam dosa, melainkan mengajak
kita untuk mendekati syurga.
Ingatlah satu hal ini
dan tanamkan dalam jiwa kita. Jangan pernah mencintai seseorang melebihi
cintamu pada Rabbmu, karena dia yang kita cintai belum tentu jodoh kita.
Bukankah islam mengajarkan bahwa kita tidak boleh terlalu mencintai seseorang
secara berlebihan karena bisa jadi ia menjadi musuh kita. Dan jangan membenci
seseorang secara berlebihan karena bisa jadi dia akan menjadi sahabat terbaikmu
kelak.
Good kk
BalasHapusJika cinta tak memiliki, maka betapa perih sakitnya hati.hehe
BalasHapus