Mendekap Rindu Dalam Doa
Yang
merasa sunyi itu adalah jiwa.
Sebab
rasa rindu yang mendera.
Tak
ada penawarnya kecuali sebuah pertemuan dalam cinta.
Bila
rindu yang terpendam telah bersenandung, ke mana para pecinta harus melabuhkan
segala rasa?
Apakah
pada puisi, syair, ataukah pada cerita romantis para penulis? Tidak. Semua
tidak bisa mewakili hati yang dipenuhi kerinduan.
(Halil Ghibran)
Cinta yang suci kemudian tumbuh
menjadi rindu itu layaknya hujan turun membasahi bumi gersang, lalu tumbuhlah
biji-bijian hingga berbuah manis. Namun ketika cinta yang keliru bukan seperti
hujan tetapi seperti api membakar kayu hingga habis, hanya kan menyakitkan
saja. Tidak ada yang bisa menghindar dari dekapan rindu memang, karena rindu
itu datang ketika kita sangat menginginkan sesuatu untuk dimiliki.
Karena persoalan rindu adalah
persoalan dari setiap insan, apalagi untuk dia yang dimabuk cinta. Hingga perpisahan
sebentar saja sudah cukup memumpuk dan membuahkan rindu menjadi sesak di dalam
dada. Kita tentunya sudah tak asing dengan rindu, entah rindu untuk orang tua,
kekasih, sahabat. Namun begitulah rindu, tiada akan terobati kecuali oleh
sebuah pertemuan dua insan yang saling merindu.
Akan tetapi, pertemuan hanyalah
obat bagi dia yang mengasihi insan yang nyata. Lalu kemudian bagaimana jika kita
merindukan seseorang yang entah dimana, siapa dan sedang apa disana. Ya, dialah
tulang rusuk yang belum kita temukan (bagi yang belum menemukan). Mungkin aneh
untuk sebagian orang dengan dia yang merindukan tanpa tahu nama, rupa dan
dimana kekasihnya berada. Tetapi rindu yang demikianlah adalah rindu murni nan
suci tanpa ada tambahan gula nan membuat ia tampak manis.
Rindu seperti ini seperti layaknya
bunga yang menarik pehatian kumbang, namun jika tidak dibendung bisa jadi
menjadi senjata mematikan sehingga menjerumuskan dalam jurang kenistaan. Maka dari
itu hal yang perlu dilakukan adalah dengan menata hati sedemikian rupa hingga
tidak salah dalam memaknai dan memberikan cinta.
Mendengar banyak kata rindu dalam
pembahasan kali ini, seolah menggambarkan kebahagiaan yang begitu indah. Yakni sebuah
pertemuan ketika badai rindu hadir dalam diri. Moment yang paling dinantikan
oleh dia yang lama jauh dari sisi kekasihnya.
Dari mana asal muasal rindu? Jawabannya
adalah rindu adalah buah dari cinta. Dan cinta mencintai adalah fitah manusia,
karena penciptaan manusia adalah sebuah cinta. Namun yang sering terjadi adalah
fitrah tak lagi menjadi fitrah melainkan lebih banyak terlihat sebagai fitnah. Padahal
islam mengatur dan memberikan petunjuk bagaimana cara memanage hati agar fitrah
tidak menjadi fitnah.
Maka bila jatuh cinta, tidak ada
obatnya selain menikah. Apabila dirasa belum siap, pilihannya adalah
menyembunyikan rasa itu dengan mendekatkan diri dengan sang Maha Pecinta Allah
SWT. Karena bila tidak demikian, bersiaplah untuk mendapatka kekecewaan. Cinta
itu suci, jadi haruslah di jaga fitrahnya. Bukan dengan luapan nafsu tak
berbatas, namun dengan akad nikah. Ahmad Rifai Rifan pernah bilang “Tak akan
pernah patah hati orang yang menjadikan Allah sebagai cinta pertamanya.
Bila sedang rindu lalu tak bisa
bersua, maka dekaplah ia yang kita rindu dalam do’a penuh cinta. Karena dengan
menitipkan rindu pada Sang Maha Penuh Cinta, dijamin rindu itu akan terawat
indah dan berbuah manis. Namun apabila tidak dititipkan pada Allah, maka
ditakutkan membaranya rindu akan menjerumusakan dalam jurang kenistaan melalui
zina. Na’udzubillah. Sedangkan zina
sendiri adalah salah satu dosa besar dalam Islam.
Satu hal mendasar yang perlu
kita pahami adalah mengenai penciptaan manusia yang berpasang-pasangan, bahkan
dibuat mendetail dalam An-Nur ayat 26.
Perempuan-perempuan
yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk
perempuanperempuan yang keji (pula), sedangkan perempuanperempuan yang baik
untuk lelaki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang
baik (pula).
Untuk itu, tetaplah fokus pada
tujuan utama kita pabila belum dirasa siap untuk merayakan cinta. Biarlah kita
dekap orang yang kita rindukan dalam do’a agar cinta dan rindu tetap suci dan
murni.
Semoga Allah melindungi kita semua dari rasa rindu yang menjerumuskan dala jurang kenistaan, dan semoga kita semua diberikan jodoh yang salih dan mensalihkan serta shalihah dan menshalihahkan. Agar suatu saat, kita mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya di surga.
Autor: Assadli
Belum ada Komentar untuk "Mendekap Rindu Dalam Doa"
Posting Komentar