Generasi Micin (Miskin Cinta) Aktivis Jaman Now
Ilhamsadli.com,- Baru-baru ini dunia internet dan media sosial diramaikan dengan bahasan Generasi Micin dan bahasan Jaman Now. Oleh karena itu, kali ini blogsadli juga akan sedikit membahas mengenai hal itu yakni generasi micin da jaman now, tetapi dalam sudut pandang lain (sudut pandang positif). Ide untuk membahas ini muncul ketika berada di Bandung kemarin, saat ada obrolan santai dengan para aktivis jomblo.
Generasi Micin (Miskin Cinta) Aktivis Jaman Now
Micin yang akan kita bahas bukan micin yang sering dibicarakan dalam media sosial, tetapi micin yang kita bahas adalah sebuah singkatan dari miskin cinta (micin). Micin atau miskin cinta dalam aktivis jaman now adalah mereka-mereka yang masih menjomblo, dan masih mencari cinta. Dan pencarian ini masih belum menemukan benang merah, artinya dia masih bimbang antara bertahan ataukah mengakhiri masa jomblonya.
Aktivis jaman now adalah aktivis yang cepat sekali tersentil baper, sedikit-dikit baper tetapi belum berani mengatasi kebaperannya itu dengan tindakan yang pasti. Dan memang kondisi di lapangan mengatakan benar adanya mengenai banyaknya generasi micin yang bertebaran dalam aktivis jaman now. Kenapa kami menyebutnya sebagai generasi micin? Karena generasi micin adalah kata untuk sindiran halus para aktivis yang seringkali mencari-cari perhatian lawan jenisnya. Dan tidak kalah pentingnya lagi, adalah hanya sebagian kecil yang mampu menahan pandangan dalam kondisi seperti ini.
Sebenarnya bacaan ini tidak hanya diperuntukan untuk pembaca saja tetapi sekaligus sebagai bahan renungan penulis, karena termasuk dalam golongan jamaah generasi micin (miskin cinta). Miskin cinta karena hanya mampu memandang dari jauh seseorang yang disukainya. Miskin cinta karena hanya mampu menyebut namanya dalam do'a tanpa berani mengucapkan langsung dihdapannya. Miskin cinta itu ketika sulit memalingkan pandangan dari seseorang yang terlihat menarik perhatian. miskin cinta karena belum berani bertamu ke rumah calon mertua untuk meminang seseorang. Golongan-golongan seperti kami inilah yang sebenarnya generai micin (miskin cinta) dan membutuhkan sebuah gerakan serta langkah besar untuk segera mengakhiri zaman micin ini.
Ingatlah bahwa Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Solusinya adalah cari yang lain, karena mungkin usaha kita mencari belum maksimal. atau bisa juga karena jalan yang kita tempuh keliru atau bisa jadi juga seseorang yang lebih baik sedang dipersiapkan. Untuk itu tetaplah dalam kebaikan dan tetap berusaha menjaga (menundukkan pandanga). Karena perihal jodoh adalah pilihan (pilihan menjadi yang terbaik atau mendapatkan yang terbaik), maka yang perlu dilakuakn adalah terus memperbaiki diri.
Namun jika pada saatnya nanti yang kita dapatkan bukan apa yang kita harapkan maka disinilah berlaku quote dari sahabat kami Teguh Wibowo bahwa "tingkat paling tinggi dari cinta adalah ikhlas". Quote ini sederhana tetapi memiliki makna yang mendalam. intinya adalah jangan pernah berhenti berusaha dan memperbaiki diri, lalu jemput penyempurna agama itu dengan cara yang syar'i. Tidak butuh waktu yang lama, karena yang sudah pengalaman saja bisa 2 bulan langsung menetapkan dan memantapkan hati untuk menikah. Karena menikah adalah cara untuk menundukan pandangan dan menjaga diri dari fitnah.
Namun dalam kenyataannya, bukan berarti godaan menundukan pandangan berhenti sampai disitu. Tidak, melainkan godaan tersebut semakin besar. Ibarat sebuah pohon, semakin tinggi pohon tersebut maka angin yang menerpa juga akan semakin kencang. Kalau kata banyak orang, rumput tetangga akan selalu napak lebih hijau daripada rumput di rumah sendiri. Dan barang siapa yang mampu melewatinya maka insyaAllah surga menantinya.
Sekian dulu bahasan sedikit nyelekit tapi insyaAllah bisa bermanfaat. Sekian dan terimakasih
Salam Literasi.
Aktivis jaman now adalah aktivis yang cepat sekali tersentil baper, sedikit-dikit baper tetapi belum berani mengatasi kebaperannya itu dengan tindakan yang pasti. Dan memang kondisi di lapangan mengatakan benar adanya mengenai banyaknya generasi micin yang bertebaran dalam aktivis jaman now. Kenapa kami menyebutnya sebagai generasi micin? Karena generasi micin adalah kata untuk sindiran halus para aktivis yang seringkali mencari-cari perhatian lawan jenisnya. Dan tidak kalah pentingnya lagi, adalah hanya sebagian kecil yang mampu menahan pandangan dalam kondisi seperti ini.
Sebenarnya bacaan ini tidak hanya diperuntukan untuk pembaca saja tetapi sekaligus sebagai bahan renungan penulis, karena termasuk dalam golongan jamaah generasi micin (miskin cinta). Miskin cinta karena hanya mampu memandang dari jauh seseorang yang disukainya. Miskin cinta karena hanya mampu menyebut namanya dalam do'a tanpa berani mengucapkan langsung dihdapannya. Miskin cinta itu ketika sulit memalingkan pandangan dari seseorang yang terlihat menarik perhatian. miskin cinta karena belum berani bertamu ke rumah calon mertua untuk meminang seseorang. Golongan-golongan seperti kami inilah yang sebenarnya generai micin (miskin cinta) dan membutuhkan sebuah gerakan serta langkah besar untuk segera mengakhiri zaman micin ini.
Akhir Kisah Generasi Micin
Generasi micin akan berakhir ketika sudah pada masanya, dan satu-satunya solusinya adalah dengan menikahkan para aktivis. Dengan demikian akan berkurang populasi micin.Tetapi bagaimana jika kita menginginkan seseorang namun tidak bisa kita dapatkan?Ingatlah bahwa Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Solusinya adalah cari yang lain, karena mungkin usaha kita mencari belum maksimal. atau bisa juga karena jalan yang kita tempuh keliru atau bisa jadi juga seseorang yang lebih baik sedang dipersiapkan. Untuk itu tetaplah dalam kebaikan dan tetap berusaha menjaga (menundukkan pandanga). Karena perihal jodoh adalah pilihan (pilihan menjadi yang terbaik atau mendapatkan yang terbaik), maka yang perlu dilakuakn adalah terus memperbaiki diri.
Namun jika pada saatnya nanti yang kita dapatkan bukan apa yang kita harapkan maka disinilah berlaku quote dari sahabat kami Teguh Wibowo bahwa "tingkat paling tinggi dari cinta adalah ikhlas". Quote ini sederhana tetapi memiliki makna yang mendalam. intinya adalah jangan pernah berhenti berusaha dan memperbaiki diri, lalu jemput penyempurna agama itu dengan cara yang syar'i. Tidak butuh waktu yang lama, karena yang sudah pengalaman saja bisa 2 bulan langsung menetapkan dan memantapkan hati untuk menikah. Karena menikah adalah cara untuk menundukan pandangan dan menjaga diri dari fitnah.
Namun dalam kenyataannya, bukan berarti godaan menundukan pandangan berhenti sampai disitu. Tidak, melainkan godaan tersebut semakin besar. Ibarat sebuah pohon, semakin tinggi pohon tersebut maka angin yang menerpa juga akan semakin kencang. Kalau kata banyak orang, rumput tetangga akan selalu napak lebih hijau daripada rumput di rumah sendiri. Dan barang siapa yang mampu melewatinya maka insyaAllah surga menantinya.
Sekian dulu bahasan sedikit nyelekit tapi insyaAllah bisa bermanfaat. Sekian dan terimakasih
Salam Literasi.
Belum ada Komentar untuk "Generasi Micin (Miskin Cinta) Aktivis Jaman Now"
Posting Komentar