Salam Sapa Surakarta [Karena Solo Punya Cerita] [2]
Ilhamsadli.com,- Masih tentang solo punya cerita. Kisah kedua ini adalah potongan dari kisah sebelumnya yang juga berisi kisah perjalanan ke Solo tanggal 25 Februari lalu. Bukan apa-apa, tetapi solo menjadi sebuah kisah khusus yang membuat nama saya sedikit diketahui oleh orang-orang hebat. Terkadang ada juga yang sempat berucap "jadi ini dia mas ilham sadli, aku hanya tahu namanya saja dari group blogger."
Dalam postingan saya sebelumnya, menceritakan sebelum keberangkatan ke solo. Nah untuk kali ini akan sedikit berbagi juga mengenai kisahku ketika sudah sampai di kota Solo. Kami sarankan untuk sahabat yang baru mampir, silahkan baca dahulu part 1
Baca Juga: Karena Solo Punya Cerita [Edisi #Milad21FLP] [1]
Okey, langsung saja ke ceritanya. Jadi perjalanan dari Jember Ke Solo itu sekitar 9 jam lebih. Dan banyak waktu yang dihabiskan dengan tidur atau sekedar menikmati indahnya panorama diluar kereta. Suasana yang tidak terlalu ramai menghipnotis para penumpang lalu memaksanya untuk pulas tertidur hingga mendekati tempat tujuan.
Tuut...tuuut..tuut...
Peluit stasiun sudah terdengar jelas, maka itu berarti kereta sudah tiba di stasiun. "Selamat datang di sstsiun purwosari duhai sang pengemban amana", begitula aku berbisik dalam hati. Alhamdulillah akhirnya tiba juga di tanah Solo. Karena memang tadi tertidur di kereta, akhirnya setelah sampai stasiun barulah melaksanakan shalat di Mushalla Stasiun Purwosari.Setelah keluar dari daerah stasiun lalu aku dan mas Ivan masih belum punya rencana akan menggunakan kendaraan apa untuk menuju lokasi. Oh ya, lokasi #Milad21FLP itu di UNS. Sekedar info saja, UNS itu bukan Universitas Negeri Solo tetapi Universitas Negeri Sebelas Maret. Info tadi hanya intermezo saja.
Menuju Lokasi #Milad21FLP
Seperti halnya Treveler amatir dan sering "nggelandang", aku tipe orang yang tidak pernah terlalu susah memikirkan dimana akan menginap. Karena memang sudah terbiasa tidur di emperan jalan, seperti waktu dalam perjalanan jawa-lombok lalu, tidur di bengkel daerah pantura sebelum pelabuhan Padang Bai Bali. Tetapi pastinya akan berbeda dengan mas Ivan yang belum terbiasa, jadi kami memutuskan untuk mencari tempat berteduh untuk satu malam saja. Setelah mencari beberapa nformasi, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di Masjid Nurul Huda UNS.
Untuk menuju lokasi Milad, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan. Altenatif pertama adalah menggunakan Taksi (online maupun offline) atau menggunakan angkutan umum yang disediakan. Karena memang ada Bus Trans Solo, maka baik juga untuk digunakan menuju lokasi dan benar bisa turun langsung di depan Gerbang UNS. Oh ya, untuk sahabat yang belum pernah naik atau menggunakan Bus BTS (Batik Trans Solo), maka sebaiknya sahabat membaca peta tujuan terlebih dahulu untuk mengetahui rutenya.
Sore itu, aku dan mas Ivan menyebrangi jalan untuk menuju halte di seberang jalan, tetapi lucunya ternyata adalah halte yang kami datangi keliru. Masih benar feelingku kalau halte yang tidak perlu menyebrang adalah yang menuju ke lokasi. Untung saja sebelum naik bus, petugas bertanya dahulu tujuan kami. Mendengar tujuan kami kemana, lalu sang petugas mengarahkan kami untuk menunggu di halte depan stasiun. Lalu kami tertawa kecil, karena salah halte. hahaha
Sedikit lama menunggu, akhirnya tiba juga yang dinanti. Toeng, toeng, Bus berwana biru dengan tulisan Batik Trans Solo tiba di halte. Hal pertama yang aku lakukan adalah mengucapkan lokasi tujuan. Awalnya aku kira harga tiketnya akan berbeda-beda sesuai dengan tujuan, ternyata jauh maupun dekat harganya sama yakni 4.500 rupiah. Murah, aman dan tentunya nyaman. Andaikan saja bus sistem kendaraan umum seperti ni bisa diterapkan di setiap kota maupun daerah, tentu copet atau sejenisnya akan bisa diminimalisir. Terlebih lagi akan bisa mengurangi kecelakaan dalam berkendara, karena sopirnya tidak ugal-ugalan. Ups..!
Menginap di Masjid
Alhamdulilah, setelah agak lama menggunakan bus kota, akhirnya tiba juga di depan UNS. Yang pertama kali menjadi perhatianku adalah pedagang batagor depan UNS. Entah kenapa waktunya pas, menoleh ke arah gerobaknya dan kondisi perut sudah mulai protes. Menikmati sebungkus batagor 6.000 di depan kampus memang suasana yang santai (sambil celingak-ceinguk noleh kiri kanan), walaupun demikian tapi tetap cool. hahahaha
Setelah tenaga terisi, akhirnya kami putuskan melanjutkan perjalanan untuk ke lokasi kami akan menginap yakni Masjid Nurul Huda. Sambil menunggu magrib, maka kami mengambil jalan memutar sekaligus jalan-jalan. Beryukur sekali bisa diberi tempat menginap yang aman dan nyaman. Fasilitas kamarnya juga tidak kalah dengan kos-kosan, bahkan jauh berbeda dengan kamar kosanku, lebih bagus ini masudnya.
Oh ya, sebelum sampai di masjid, aku mencoba sebuah exsperimen baru yakni terjun ke dunia youtube alias Vlog. Ternyata susah juga untuk bisa tampil percaya diri di depan camera, hasilnya banyak yang tak hilangkan atau cut ketika proses editing kemarin. Bukan karena apa-apa, tetapi memang sedikit lucu kalau dimasukan beneran di Vlog.
Untuk Kisah selanjutnya akan diceritakan bagaimana rasanya bertemu dengan orang-orang hebat. Jadi tetap ikuti blog ini dengan cara subscribe email sahabat atau follow akun ini ya. Semoga sahabat bisa mengambil hikmah dari kejadian yang diceritakan diatas.
Seru ya bisa jalan-jalan ke Surakarta. Banyak memori pastinya jadi bahan tulisan.
BalasHapusmau dong belajar Vblog biar makin kece nih, ditunggu ulasannya
BalasHapushaiya, kita belum mee up, moga segera jumpa yaa
BalasHapuswah.. seru banget ya ke Solo pas ke Solo aku ga sempat sholat di masjid kampus UNS.. sayang banget rasanya... hihi
BalasHapusmasjidnya ada tempat menginapnya, ya? wah keren euy
BalasHapusCerita perjalanan yang menarik. Penasaran nih sama hasil vlognya, bisa liat dimana ya? Hehe.
BalasHapusLangsung aja cari pake keyword "Micin Corp On Youtube" 😂😂
Hapus