Islam Itu Dakwah, Dakwah itu Cinta
Ilhamsadli.com,- Mendengar kata Islam dan dakwah, mereka yang masih awam dan mindset-nya teracuni media maka kata yang muncul pastilah Islam radikal, terorisme. Bahkan mereka yang mencoba menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh) dalam kehidupannya dianggap sebagai Islam garis keras. Ironis bukan? Padahal Islam itu memiliki makna yang luas, bukan hanya perkara ibadah tetapi juga tentang muamalah.
Ketika Islam berbicara politik selalu dianggap sebagai hal yang keliru dengan dalih harus memisahkan antara islam dan politik. Padahal Islam mengatur kesemuanya dengan rapi dan detail, semuanya adalah dalam Al-Quran dan Sunnah. Ekonomi, Ilmu pengetahuan, Politik, Adab, dan keseluruhan tentang hidup, karena Islam adalah bagaimana memandang hidup, bagaimana memandang mati dan bagaimana memandang hidup setelah mati.
Islam Itu Dakwah
Islam itu Dakwah. Itu kalimat sederhana dari sudut pandangku, seorang muslim yang belum tahu apa-apa dan hanya bisa mengajak pada kebaikan. Seorang muslim yang masih menginginkan surga, tetapi juga ingin mengajak sahabat dan keluarga untuk sama-sama membeli kapling disana.
Islam itu dakwah. Karena aku hanya mengerti bagaimana cara agar bersama menjadi baik, dan tidak merasa lebih baik. Sederhana, menjadi baik itu baik tetapi bersama menjadi baik itu lebih baik. Dakwah adalah kewajiban seorang manusia, karena dakwah bukan hanya sekedar mengajak tetapi juga memberi masukan, menebar kebaikan, dan saling berbagi.
Islam itu dakwah. Jika Islam hanya dibatasi dari segi beribadah saja, maka tentu kita sudah keliru memaknainya. Dakwah juga tidak bisa dibatasi hanya sebatas ajakan, karena dakwah juga bermakna luas. Bahkan berkata baik sudah termasuk dakwah. Menebar kebaikan, mendamaikan, menyejukkan suasana juga termasuk dakwah. Sungguh betapa indahnya dunia jika kita sama-sama memaknai dakwah dalam ruang lingkup yang luas.
Dakwah Itu Cinta
Dakwah itu menebar cinta. Tidak ada dakwah yang menimbulkan kemarahan, mengadu domba, apalagi sampai merusak. Karena Allah itu Indah dan menyukai keindahan, bahkan Maha Indah. Bicara tentang Islam tidak akan lepas dari dakwah dan cinta, karena kesemuanya saling berkesinambungan.
Apakah semua orang harus berkawah? Maka jawabannya adalah iya. Dakwah seperti apa? Silahkan sesuaikan dengan kemampuan, jika sahabat punya ilmu maka berbagilah ilmu, jika tidak maka stop sebar berita tidak mendidik, stop menebar kebencian, stop mengadu domba, stop hal yang bersifat negatif. Bangulah cintra Islam sebagai cinta, bukan tentang kekerasan apalagi pembunuhan masal.
Jika bisa berkarya dengan tulisan maka tulisalah sesuatu yang bermanfaat, jika dengan video maka sebarakan konten yang baik tanpa harus menyinggung orang lain. Aku bukan Ustadz tetapi berusaha ingin menjadi baik dengan menuliskan sesuatu yang bermanfaat, dengan harapan bisa memberikan inspirasi da nilai positif terhadap para pembaca.
Baca Juga: Jangan Panggil Aku Ustadz
Islam Itu Cinta
Islam itu dakwah, dakwah itu cinta maka Islam itu cinta. Sekarang ini Islam sudah jarang memunculkan cinta, karena terlalu banyak diantara kita hanya menjadi Islam sebagai label dalam kartu penduduk. Menganggap orang lain salah dan hanya kita yang benar, menganggap golongan ini salah karena dianggap tabu padahal kita sendiri yang belum tahu. Bahkan lebih parahnya lagi, Islam selalu identik dengan terorisme. Kenapa? Kenapa bisa demikian?
Bukankah Islam itu damai, Islam itu cinta? Analoginya sederhana, ketika kita disodorkan sebuah kertas putih dengan titik hitam ditengahnya maka selalu fokus pada titik hitam. Padahal warna putih lebih dominan. Dan begitulah kita sekarang kebanyakan, hanya fokus melihat kesalahan hingga menjudge tanpa melihat yang baik. Hanya satu orang yang keliru memahami islam sehingga akhirnya terjun ke jurang, kemudian muslim yang lain dengan penampilan sama dianggap sebagai kelompok dari yang kiri tadi. Na’udzubillah…
Mungkin sahabat tidak asing dengan kasus pengeboman gereja dan beberapa kantor dan instansi yang kebanyakan korbannya adalah saudara kita yang notabene non muslim. Sehingga ada sebagian orang yang menyimpulkan bahwa rohis banyak berkaitan dengan kasus yang demikian, dan mirisnya lagi bahwa yang menyimpulkan demikian tidak lain dan tidak bukan adalah seorang saudara seiman. Aku rohis dan aku bukan teroris, aku liqo’ dan aku bukan teroris, aku berjenggot dan aku cinta saudara setanah air.
Sungguh mereka yang melakukan pembunuhan itu bukan jihat tetapi jahat, bukan mati syahid tetapi mati sangit, mereka telah mengambil jalan yang salah karena jika benar muslim ia tidak akan merusak dan membunuh. Islam itu damai, islam itu cinta.
Baca Juga: Film 212: Cinta Merubah Segalanya
Berbicara tentang Islam dan Cinta, aku teringat dengan film 212: The Power Of Love yang mengisahkan bagaimana kekuatan cinta mampu merubah segalanya. Dan berkata baik dan benar sudah termasuk prilaku Islam. Digambarkan dengan detail bahwa Islam itu indah, penuh cinta dan memberikan kedamaian.
Setuju sekali dengan tulisan ini. Miris lihat kejadian sekarang sangat menyudutkan orang Islam. Tapi memang ini sudah akhir zaman, banyak fitnah...
BalasHapus