Idul Adha Waktunya Qurban Daging Bukan Qurban Perasaan
Ilhamsadli.com,- Idul Adha sudah semakin dekat, sudah waktunya qurban daging dan cukup sudah melakukan qurban perasaan. Karena qurban perasaan itu berat dan hanya orang-orang kuat yang mampu melakukannya, untuk anda yang merasa belum kuat mohon untuk tidak melakukannya. Sudahkah anda berdoa dan bermimpi untuk bisa melakukan qurban? Atau lebih banyak memikirkan tabungan untuk jalan-jalan?
Kalau saya pribadi berusaha menabung untuk qurban daging karena sudah bosan qurban perasaan. Tetapi nyatanya tahun ini masih qurban perasaan, dikarenakan uang tabungannya digunaka untuk hal yang lebih bersifat urgent. Jadi impian dikalahkan dengan hal yang lebih prioritas, alhamdulillah. Setidaknya pernah merasakan bagaimana rasanya menabung untuk keperluan qurban, walau akhirnya belum tersampaikan.
Kenapa Sih Harus Repot Menabung Buat Qurban?
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” (QS Al-An’am: 162-163)
Berangkat dari ayat inilah, kemudian saya mencoba untuk menabung dengan harapan bisa berbagi dengan berqurban. Menabung selama setahun dengan menyisihkan uang hasil negblog, tetapi ternyata ada kebutuhan yang lebih urgent. Akhirnya memutuskan untuk mulai menabung lagi sambil dibagi menjadi dua antara tabungan qurban dan tabungan untuk membeli mahar nanti. *ups
Karena bagi saya, berqurban itu sebuah hal yang sangat dianjurkan, apalagi jika memang seseorang punya kemampuan. Jika ada yang menabung selama puluhan tahun untuk berqurban, lantas saya yang bisa menabung setiap gajian dan bisa mengumpulkan selama satu tahun kenapa tidak menabung buat qurban saja? Karena qurban itu nyatanya banyak yang mampu tetapi tidak mau, berbeda halnya dengan poligami yang mau banyak tetapi mampunya tidak.
Jadi, teruntuk anda-anda dan saya, sudah waktunya Idul Adha dirayakan dengan berqurban kambing, sapi, atau hewan qurban lainnya. Bukan lagi qurban perasaan, karena qurban perasaan hanya akan menguras tenaga, waktu hingga air mata.
Lalu bagaiaman batas kelapangan atau kemampuan seseorang untuk berqurban daging? Para ulama berbeda pandangan dalam hal ini. Di dalam madzhab Imam Syafii, seseorang dikatakan memiliki kelapangan apabila dia memiliki nafkah untuk diri dan keluarga yang ditanggungnya pada hari idul-adhha dan ketiga hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzul-hijjah). Allahu a’lam bishshawab. Jika semua orang yang memiliki kelapangan mau berqurban insya Allah daging qurban akan melimpah di masyarakat kaum muslimin, sehingga seluruh kaum muslimin bergembira dengan hari raya qurban ini.
semoga di sisa-sisa waktu dua mingguan ini nemu rejeki, biar bisa kurban daging kambing atau sapi.
BalasHapusaamiin ya Allah....
Hapus