Menikmati Pesona Indonesia Dari Sudut Pandang Kabupaten Jember
Ilhamsadli.com,- Saya pribadi masih sering ditanya ketika berkenalan dengan seseorang dan karena bilang tinggal di Jember, karena nyatanya banyak yang belum tahu lokasi kota Jember. Nah, semoga dengan sedikit ulasan ini bisa membuat teman saya dan teman-temannya. Alhamdulillah akhirnya berkesempatan kembali untuk mengenalkan Kabupaten Jember ke teman-teman dari luar daerah. Saya bukan putra Jember tapi dengan memperkenalkan potensi pariwisata sebuah kabupaten memberikan kepuasan tersendiri, apalagi Jember sudah saya anggap rumah sendiri dan berharap suatu saat akan tinggal di Jember *plak.
Beberapa bulan yang lalu, Dinas Pariwisata Jember merencanakan untuk mengadakan berkeliling serta menikmati pesona Indonesia dari sudut pandang kabupaten Jember dengan mengundang teman-teman blogger traveller dari seluruh kota di Indonesia. Alhamdulillah kemudian terpilih 30 orang dengan rincian 20 orang dari luar jember dan 10 orang dari Jember sendiri sebagai tuan rumah.
Banyak diantara mereka yang saya tahu karena pernah tidak sengaja blogwalking ke blognya, namun belum bertemu langsung dengan orangnya. Alhamdulillah berkat Sueger Famtrip 2019 kemarin bisa dipertemukan dengan orang-orang hebat. Karena bahagianya karena pertemuan, saya menulis ucapan selamat datang dalam bentuk sajak tak beraturan.
Oke, kembali ke topik ya. Karena teman-teman Blogger Nusantara (sebut saja demikian) tiba di stasiun Jember sekitar jam 9, jadi sebagai tuan rumah yang baik maka saya dan teman-teman Blogger Jember menanti di kedai Hararu yang lokasinya persis di depan Stasiun Jember. Harganya yang bersahabat dan suasannya indah bisa untuk menghilangkan keletihan selama perjalanan jauh. Salah satu pesona Indonesia yang bisa dirasakan teman-teman blogger nusantara pertama kali adalah keramahan dari warga Jember. *ehe
Oh ya, Hararu ini kedai dengan nuansa Jepang. Ada beberapa menu andalan yang dijamin bisa memanjakan lidah. Dan disanalah saya dan teman-teman menyambut para blogger Nusantara. Saya pribadi memesan secangkir cremy coffe latte untuk menghangatkan hati. Alhamdulillah disinilah pertemuan itu bermula dan akhirnya berkenalan. Waktu itu satu meja dengan Bang Eka, Gusti, Mbak Uniek, Mbak Nunik, Mbak Dian, Mbak Dona, Mas Achi, Bima dan Gusti. Sebenarnya ingin ikut menikmati makanan yang ada, tetapi sayangnya saya alergi ikan jadi hanya memakan apa yang tidak ada hubunganya sama ikan.
Lokasinya ini di Warung Kembang, tepatnya di bagian atas. Ada yang memilih untuk mandi dahulu, ada juga yang memilih untuk saling bercerita. Nah, dari sekian cerita itu yang paling menarik perhatian saya sebenarnya adalah cerita dari bang eka mengenai temannya yang hilang di Rinjani. Karena sebagai warga lokal sana, saya merasa pernah dan sering mendengar cerita tentang tempat-tempat itu dan seseorang yang membantu menemukan pendaki yang hilang tersebut.
Nah, jadi kami makan siang di Warung Kembang lalu berlanjut ke Destinasi wisata Jember pertama yaitu Pusat Penelitian Kopi dan Kakao yang berada di kecamatan Jenggawah. Ditempuh waktu hanya 10 menit dari warung kembang bahkan bisa kurang kalau saya tidak salah ingat. Disana bisa menjadi wisata edukasi sekaligu refreshing karena ada wahana kereta kelinci yang bisa digunakan rombongan untuk mengelilingi sekitar perkebunan kopi milih Perhutani. Untuk wisatawan luar, bisa juga membeli oleh-oleh cokelat darisana karena disediakan pusat oleh-oleh oalahan cokelat dan kopi.
Lalu berlanjut ke destinasi wisata jember yang kedua. Saatnya menikmati indahnya Pantai Tanjung Papuma yang berada di kawasan desa lojejer, kecamatan wuluhan atau sekitar 1 jam dari pusat kota. Kami ketika itu mengambil rute dari pantai watu ulo, tempat dilaksanakan WATON (Watu Ulo Pegon 2019) besoknya. Setibanya di Tanjung Papuma, desiran ombak dan birunya laut menyambut kami. Awalnya kami mau berburu sunset, namun apa daya ternyata mendung melanda seperti suasan hati kala itu. *eh kok malah jadi curhat. Kami puas-puasin foto-foto diatas puncak siti hinggil, sambil menikmati angin sore dipesisir pantai dengan ditemani es kelapa muda.
Untuk lokasi menginapnya, kami di resort penginapan yang berada di kawasan pesisir pantai tanjung papuma. Review dan detailnya segera saya ulas dalam next artikel ya. Kami menginap di lokasi tersebut dan makan malam serta sambutan dari bapak dan ibu pihak dinas pariwisata kota Jember. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan santai, karena ada lagu ucapan selamat ulang tahun untuk pak anas selaku kepala dinas pariwisata Jember. Dan di akhir acara pastinya ada sesi perkenalan dan nyanyi-nyanyi lalu foto-foto.
Paginya menikmati suasana pantai dan nelayan yang baru saja bersandar, untungnya mereka sudah punya sandaran. Andaikan saja mereka belum punya tempat bersandar, lantas akan minta sama siapa? Kami? Kami juga manusia biasa yang lemah dan butuh tempat bersandar. Setelah puas menikmati keindahan pantai pagi hari, lalu agendanya adalah ke acara WATON. Dalam acara ini, ada banyak sekali cerita unik dan lucu dan kadang membuat risih juga tapi ceritanya yang bagus saja ya di next artikel lagi. Oh ya, WATON ini menjadi destinasi wisata ketiga setelah tanjung papuma tadi.
Berlanjut ke destinasi wisata jember yang keempat yaitu ke Rembangan (puncak), namun siapa sangka ternyata kami diberikan kesempatan mengunjungi Villa Koffie Afdeling Rayap. Alhamdulillah kami dimanjakan dengan secangkir kopi dan cemilan khas pedesaan, sekali lagi disini saya pribadi berucap “maka nikmat Tuhan-Mu yang mana lagi yang kau dustakan”. Villa ini adalah gedung peninggalan belanda yang nampaknya dahulu adalah rumah tuan tanah pemilik perkebunan. Kami diajak berkeliling lokasi pabrik kopi dibelakang dengan diajarkan bagaimana melakukan taste rasa kopi.
Kemudian terakhir kami bermalam di puncak Rembangan sebagai lokasi untuk menginap sekaligus termasuk destinasi wisata jember yang ke empat yang kami kunjungi. Disinilah kami menikmati suasana indah kabupaten Jember dari puncak tertinggi “katanya begitu”. Temaram lampu, dinginnya angin, hingga segelas cokelat hangat menjadi teman.
Disini kami banyak cerita pengalaman masing-masing terutama mengenai sasu (sebut saja demikian) yang ini dipelopori mas Byan dan Mbak Uniek. Sedang dari jauh ada yang sibuk menulis nampaknya, siapa lagi kalau bukan mbak nunik, hehehe (maafkan mbak). Puas dengan ceritanya, lalu istirahat untuk berburu suasana pagi dan siap melanjutkan ke destinasi wisata jember yang ke lima yaitu museum tembakau.
Pagi di Puncak Rembangan ini lumayan dingin, saya lupa berapa derajat celcius tetapi cukup untuk tidak melakukan ritual mandi sebelum subuh. Karena teman sekamar belum bangun, saya berburu panorama saja di Destinasi Wisata Jember yang satu ini sambil jalan-jalan menikmati sejuknya angin pagi. Banyak cerita di pagi ini, akan diceritakan di next story ya.
Karena cerita ini masih berlanjut hingga ke Destinasi Wisata selanjutnya yakni Museum Tembakau yang letaknya di sekitar kampus daerah kawasan kota Jember. Lokasinya sudah beberapa kali saya kunjungi dan memang menarik untuk bisa kembali lagi kesana. Kami disambut langsung oleh kepala Museum Tembakau yaitu ibu Titin dan staf dengan opening serta pengenalan seputar kota jember dengan segudang kisah tentang tembakau.
Puas dengan suasana Museum tembakau, kamu langsung menuju ke lokasi terakhir yakni warung legendaris Jember. Warung ini bernama Warung Gudeg Lumintu, untuk yang penasaran bisa browsing lokasinya seperti apa dan jika ada kesempatan akan saya ulas juga di salah satu destinasi wisata Jember.
Disini kami dijamu sekaligus perpisahan dengan teman-teman yang akan kembali ke tempat asalnya, ya walaupun masih ada yang extend beberapa untuk mencoba menikmati suasana malam di Café Kolong. Sudah ya, itu ceritanya dari saya yang diberi seragam biru lalu kemudian menyisakan rindu.
Beberapa bulan yang lalu, Dinas Pariwisata Jember merencanakan untuk mengadakan berkeliling serta menikmati pesona Indonesia dari sudut pandang kabupaten Jember dengan mengundang teman-teman blogger traveller dari seluruh kota di Indonesia. Alhamdulillah kemudian terpilih 30 orang dengan rincian 20 orang dari luar jember dan 10 orang dari Jember sendiri sebagai tuan rumah.
Sebuah Pertemuan Juga Perkenalan
Sebagai orang baru dalam dunia blogger, saya merasa tresanjung bisa bertemu dan bertatap muka dengan orang-orang hebat seperti mereka ini. Bukan hanya pengalamannya dalam dunia blogger, tapi ternyata mereka menjadi inspirasi baru bagi saya pribadi karena ternyata dibalik itu ada banyak hal menarik dari mereka semua. Ada yang memang dari sananya suka traveling, ada yang dari 86 sudah terjun dalam dunia jurnalistik, ada juga yang sudah menjadi seorang bisnisman hingga yang baru merintis kearah sana.Hararu |
Oke, kembali ke topik ya. Karena teman-teman Blogger Nusantara (sebut saja demikian) tiba di stasiun Jember sekitar jam 9, jadi sebagai tuan rumah yang baik maka saya dan teman-teman Blogger Jember menanti di kedai Hararu yang lokasinya persis di depan Stasiun Jember. Harganya yang bersahabat dan suasannya indah bisa untuk menghilangkan keletihan selama perjalanan jauh. Salah satu pesona Indonesia yang bisa dirasakan teman-teman blogger nusantara pertama kali adalah keramahan dari warga Jember. *ehe
Oh ya, Hararu ini kedai dengan nuansa Jepang. Ada beberapa menu andalan yang dijamin bisa memanjakan lidah. Dan disanalah saya dan teman-teman menyambut para blogger Nusantara. Saya pribadi memesan secangkir cremy coffe latte untuk menghangatkan hati. Alhamdulillah disinilah pertemuan itu bermula dan akhirnya berkenalan. Waktu itu satu meja dengan Bang Eka, Gusti, Mbak Uniek, Mbak Nunik, Mbak Dian, Mbak Dona, Mas Achi, Bima dan Gusti. Sebenarnya ingin ikut menikmati makanan yang ada, tetapi sayangnya saya alergi ikan jadi hanya memakan apa yang tidak ada hubunganya sama ikan.
Menikmati Pesona Indonesia Bersama Blogger Nusantara di Destinasi Wisata Jember
Setelah semua rombongan lengkap, barulah berangkat ke lokasi untuk makan siang karena sebenarnya Hararu tadi hanyalah openingnya saja. Karena saya tahu bagaimana rasanya melakukan perjalanan jauh dan tidak mandi, jadi di lokasi untuk makan siang nanti teman-teman blogger nusantara ini bisa bersih-bersih agar kembali segar. Lokasi yang dituju ini tidak terlalu jauh dari titik kumpul, karena kalau menuju lokasi hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.Lokasinya ini di Warung Kembang, tepatnya di bagian atas. Ada yang memilih untuk mandi dahulu, ada juga yang memilih untuk saling bercerita. Nah, dari sekian cerita itu yang paling menarik perhatian saya sebenarnya adalah cerita dari bang eka mengenai temannya yang hilang di Rinjani. Karena sebagai warga lokal sana, saya merasa pernah dan sering mendengar cerita tentang tempat-tempat itu dan seseorang yang membantu menemukan pendaki yang hilang tersebut.
Puslit Kopi dan Kokao |
Lalu berlanjut ke destinasi wisata jember yang kedua. Saatnya menikmati indahnya Pantai Tanjung Papuma yang berada di kawasan desa lojejer, kecamatan wuluhan atau sekitar 1 jam dari pusat kota. Kami ketika itu mengambil rute dari pantai watu ulo, tempat dilaksanakan WATON (Watu Ulo Pegon 2019) besoknya. Setibanya di Tanjung Papuma, desiran ombak dan birunya laut menyambut kami. Awalnya kami mau berburu sunset, namun apa daya ternyata mendung melanda seperti suasan hati kala itu. *eh kok malah jadi curhat. Kami puas-puasin foto-foto diatas puncak siti hinggil, sambil menikmati angin sore dipesisir pantai dengan ditemani es kelapa muda.
“Maka Nikmat Tuhan-Mu yang mana lagi yang kau dustakan”
Untuk lokasi menginapnya, kami di resort penginapan yang berada di kawasan pesisir pantai tanjung papuma. Review dan detailnya segera saya ulas dalam next artikel ya. Kami menginap di lokasi tersebut dan makan malam serta sambutan dari bapak dan ibu pihak dinas pariwisata kota Jember. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan santai, karena ada lagu ucapan selamat ulang tahun untuk pak anas selaku kepala dinas pariwisata Jember. Dan di akhir acara pastinya ada sesi perkenalan dan nyanyi-nyanyi lalu foto-foto.
Paginya menikmati suasana pantai dan nelayan yang baru saja bersandar, untungnya mereka sudah punya sandaran. Andaikan saja mereka belum punya tempat bersandar, lantas akan minta sama siapa? Kami? Kami juga manusia biasa yang lemah dan butuh tempat bersandar. Setelah puas menikmati keindahan pantai pagi hari, lalu agendanya adalah ke acara WATON. Dalam acara ini, ada banyak sekali cerita unik dan lucu dan kadang membuat risih juga tapi ceritanya yang bagus saja ya di next artikel lagi. Oh ya, WATON ini menjadi destinasi wisata ketiga setelah tanjung papuma tadi.
Villa Koffie Afdeling Rayap |
Kemudian terakhir kami bermalam di puncak Rembangan sebagai lokasi untuk menginap sekaligus termasuk destinasi wisata jember yang ke empat yang kami kunjungi. Disinilah kami menikmati suasana indah kabupaten Jember dari puncak tertinggi “katanya begitu”. Temaram lampu, dinginnya angin, hingga segelas cokelat hangat menjadi teman.
Disini kami banyak cerita pengalaman masing-masing terutama mengenai sasu (sebut saja demikian) yang ini dipelopori mas Byan dan Mbak Uniek. Sedang dari jauh ada yang sibuk menulis nampaknya, siapa lagi kalau bukan mbak nunik, hehehe (maafkan mbak). Puas dengan ceritanya, lalu istirahat untuk berburu suasana pagi dan siap melanjutkan ke destinasi wisata jember yang ke lima yaitu museum tembakau.
Puncak Rembangan |
Karena cerita ini masih berlanjut hingga ke Destinasi Wisata selanjutnya yakni Museum Tembakau yang letaknya di sekitar kampus daerah kawasan kota Jember. Lokasinya sudah beberapa kali saya kunjungi dan memang menarik untuk bisa kembali lagi kesana. Kami disambut langsung oleh kepala Museum Tembakau yaitu ibu Titin dan staf dengan opening serta pengenalan seputar kota jember dengan segudang kisah tentang tembakau.
Puas dengan suasana Museum tembakau, kamu langsung menuju ke lokasi terakhir yakni warung legendaris Jember. Warung ini bernama Warung Gudeg Lumintu, untuk yang penasaran bisa browsing lokasinya seperti apa dan jika ada kesempatan akan saya ulas juga di salah satu destinasi wisata Jember.
Disini kami dijamu sekaligus perpisahan dengan teman-teman yang akan kembali ke tempat asalnya, ya walaupun masih ada yang extend beberapa untuk mencoba menikmati suasana malam di Café Kolong. Sudah ya, itu ceritanya dari saya yang diberi seragam biru lalu kemudian menyisakan rindu.
Pisang kukus dan singkong goreng di Villa Koffie Rayap enak banget. Kopinya juga mantap sampai habis 2 cangkir hehe. Jember memang aduhai, belum tuntas dikulik cuma dalam 3 hari 2 malam. Kulinernya maknyus, alamnya memesona, pengin ngopi lagi di resto Puslit Koka sama si dia #ehem
BalasHapusresto puslit koka? emang kemaren kita ngopi disana? kita ngopinya di villa deh om
HapusIya pengin ngopi di resto/outlet Puslit Koka, Ham. Kemarin kan ga sempat karena waktunya dah kesorean, keburu ke Papuma. Ngopi di mana aja aslinya enyak banget sih, asalkan ada yang nemenin. Uhui!
HapusSeru banget Mas jalan-jalannya. Jadi pengen ke Jember. Catet deh. Suatu saat akan jalan-jalan ke Jember. Semoga kesampaian.
BalasHapusaamiin.. ditunggu kedatangannya di kota Jember
Hapuskangen banget kegiatan gathering ginian, banyak teman baru, ilmu baru, hore-hore baru, asik kali lah...
BalasHapusalhamdulillah bisa ketemu orang kereen
HapusWah aku penasaran dengan villa kofie . Asyik tuh kayaknya nikmati kopi hangat ditambah suasananya. Jadi pengen deh mampir kesana
BalasHapusdijamin bikin nyaman kalau ngopi disana...
Hapussemoga nanti lebih banyak cerita soal Jember yang kita dengar dari Mas Ilham
BalasHapusinsyaAllah bakalan banyak ceritanya
HapusPenasaran banget pengen berwisata ke jember jadinya, gara² baca tulisan ini. Kapan ya.... Menikmati gudeg di waring gudeg lumintu, pasti rasanya jauh berbeda dg gudeg yg ada di bekasi (tempat saya tinggal)
BalasHapusSeeu acaranya, Mas. Saya langsung mupeng, apalagi belum pernah ke Jember. Dan memang acara seperti sering diadakan di beberapa daerah. Kemarin ada di Banyumas. Dan saya sayang batal hadir karena ada urusan mendadak hehehe.
BalasHapusMaju terus wisata Indonesia.
Wahhh aq blom pernah ke jember , jdi banyak tahu tentang jember karena tulisan mu mass. . Duhh jdii pengen explore indonesia,, ,
BalasHapusSenengnya bisa jalan2 gtu di Jember bareng2. Aku selama ini masih terhalang gk ada yang jaga anak2 kalau ikutan gtu2 haha., Moga2 next bisa ke Jember lagi. Kyknya aku terakhir ke sana tahun 2009nan dan pastinya di sana udah banyak bnget perubahan ya mas?
BalasHapusTernyata selain ada tembakau, di sana penghasil kopi jg ya?
pusat penelitiannya ada di Jember mbak
HapusSeru dan keren banget nih perjalanan wisatanya bersama teman2 yang hobi traveling
BalasHapusBicara soal Jember, aku jadi ingat sama Dewi Persik he..he..he... Salah satu daerah yang pengen banget aku kunjungi ya Jember. Apalagi salah satu event yang memukaunya JFC, wadidawlah... ditambah lagi masih banyak kekayaan jember yang belum tereksplore. Fiks nih kudu dikunjungi nih...
BalasHapusPenasaran dengan foto pantaipantainya kak. Btw yang fashion festival itu juga di jember juga bukan sih?
BalasHapusiya bang, bener banget. Acaranya Agustus ini
HapusAsyik deh bisa meet up with Jember Blogger. Apalagi banyak blogger-blogger hits Jakarta juga yang ikut trip ini.
BalasHapusBtw mantan pacar ga diajak nih mas??
Ini ya cerita jalan2 yang bikin iri sesama blogger pemula hahhaha
BalasHapusSaya juga belum pernah ke Jember. Tapi tau dong soal jember ini apa dan dimana. Masa ngaku orang Indonesia apalagi Blogger gak nyari tahu, hahaha
BalasHapusSaat punya kesempatan langka acara beginian, selain ketemu dengan rekan sesama narablog, saya juga pasti akan mikir "wah, lumayan nih bakal jadi konten menarik".
BalasHapusFaktanya sangat banyak destinasi wisata menarik di Indonesia. Salah satunya adalah yang ada di Jember
Wah pesertanya yahud semua ni bloggernya, bisa banyak belajar ya Mas, apalagi kegiatannya juga asyik ke pantai yang cantik..mupeng..semoga tahun depan bisa ikutan..
BalasHapusseru banget ya bisa ketemu blogger lainnya di suatu tempat yang indah dan permai seperti kota jember. Jadi sueger pikiran hehehe
BalasHapus