5 Manfaat Solo Traveling Yang Bisa Didapatkan Jika Anda melakukannya
Ilhamsadli.com,- 5 Manfaat Solo Traveling Yang Bisa didapatkan Jika Anda melakukannya. Melakukan solo traveling kadang mengundang banyak pertanyaan, terutama dari mereka yang lebih suka berdiam diri di rumah atau sekadar scroll twitter hingga tergabung dalam paguybuban generasi rebahan. Bukannya menyalahkan mereka, tetapi saya pribadi juga menikmati saat-saat seperti itu. Dimana keseharian hanya dipenuhi dengan berdiam diri di kamar, mendengarkan musik, membaca buku, atau melakukan hal yang disukai yaitu menulis. Tetapi menurut beberapa orang, terlalu lama berada di hadapan laptop dan handphone akan membuat mata menjadi lelah.
Ketika ada teman atau bahkan keluarga yang tahu bahwa saya melakukan solo traveling, biasanya akan muncul pertanyaan mengenai “emang kamu tahu jalan? Kamu gak merasa takut? Kenapa gak bareng teman saja? Kamu jangan sok berani, ntar nyasar baru tahu rasa?” Nah kadang saya pribadi suka kesal dengan pertanyaan seperti ini, karena percayalah bahwa ketika berada diluar sana kita akan merasakan manfaat solo traveling itu sendiri. Toh, saya sudah dewasa dan pastinya akan bertanya jika tidak tahu.
Kenapa Saya Memilih Solo Traveling dan Manfaatnya
Respon orang dekat kebanyakan memang akan selalu ada yang seperti tadi, seperti mereka sudah memiliki ekspektasi yang aneh mengenai seseorang yang melakukan solo traveling hanya karena belum mengerti mengenai manfaat solo traveling untuk pengembangan keperibadian seseorang. Terlepas dari pengertian solo traveling sebagai melakukan trip sendirian atau melakukan perjalanan sendirian tanpa mengajak sahabat, gebetan, pacar atau makanan sejenisnya *eh.
Saya pribadi memilih solo traveling karena memang berkarakter tidak pengen ribet. Karena kalau bareng banyak orang selalu riuh dengan membawa segala macam barang-barang. Apalagi ketika di perjalanan, terutama ketika menggunakan kereta api, saya selalu tertarik untuk mendengarkan pembicaraan orang sambil sibuk dengan buku bacaan walau kadang memang ikutan nimbrung berbicara. Dan kadang apa yang dibicarakan di perjalanan bisa melahirkan sebuah tulisan. Selain alasan kenapa saya memilih solo traveling, berikut ini adalah 5 manfaat solo traveling yang bisa didapatkan dalam perjalanan.
Manfaat Solo Traveling yang Bisa Didapatkan
Selain alasan saya memilih solo traveling karena saya tidak suka ribet, ternyata ada juga manfaat solo traveling yang bisa didapatkan. Berikut ini saya pribadi mengalaminya dan dilakukan riset juga dari beberapa artikel mengenai manfaat solo traveling jika dilakukan.
Mendapatkan Waktu Me Time
Terkadang ketika disibukan dengan kebisingan pekerjaan, kisah cinta atau kegalauan mengenai apapun, biasanya disanalah saya pribadi meluangkan waktu untuk me time. Walau memang tidak selalu dengan melakukan solo traveling, tetapi dengan hal yang sederhana juga seperti meditasi atau mencari udara segar. Jadi, dalam hal ini manfaat solo traveling yang pertama adalah untuk membangun kembali mood ketika me time karena kejenuhan akan beberapa hal disekitar.
Peka Terhadap Situasi Sekitar
Ketika berada diluar zona nyaman, biasanya kepekaan seseorang bisa dikatakan lebih. Terutama mengenai bagaimana ia memandang dan menerjemahkan suasana sekitarnya. Dan benar adanya kalau seseorang yang seringkali melakukan solo traveling biasanya cenderung peka terhadap lingkungan. Karena mereka yang melakukan solo traveling ini biasanya sering sekali memperhatikan suasana sekitar sehingga perlahan melatihnya menjadi seorang yang peka terhadao situasi sekitar. By the way, ini masih manfaat solo traveling yang kedua dan masih ada 3 manfaat lagi.
Mendapatkan Teman Baru
Manfaat solo traveling selanjutnya adalah mendapatkan teman baru ketika sedang dalam perjalanan atau ketika tiba di lokasi tujuan. Ketika melakukan solo traveling, walaupun pada dasarnya memang benar sendiri, tetapi nyatanya tidak akan meraskan kesepian. Kesendirian saat dalam perjalanan solo travelling tentunya akan membuka lebar kesempatan untuk berkenalan dengan banyak orang.
Saya pribadi sering begitu, ya setidaknya mendapatkan teman baru untuk berbincang ketika dalam perjalanan sehingga tidak terlalu bosa dengan tidur ketika dalam perjalanan. Terlebih lagi ketika melakukan solo traveling ke pegunungan, biasanya akan menemukan orang baru dengan hobi yang sama. Iya, sama-sama anak indie "Pecinta Kopi Penikmat Senja".
Bagus Untuk Melatih Keberanian dan Mempertajam Insting
Sebenarnya perjalana saya ini tidak bisa disebut sebagai solo traveling, karena waktu itu adalah ketika mudik ke kampung halaman. Kemudian turun di terminal baru, kemudian berdiam sejenak dan kemudian memberanikan diri untuk bertanya ke petugas dan memilih untuk menggunakan angkot dari pelabuhan ke terminal tersebut. Tentunya dengan banyak negosiasi bersama babang sopit demi mendapatkan harga yang pas dengan uang yang dibawa. Alhamdulillah akhirnya bisa juga mendapatkan perjalanan yang lancar hingga tiba di kampung halaman.
Kemudian pernah juga ketika pertama kali melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor dari Lombok ke Jawa Timur seorang diri. Tentunya ini memberanikan diri dan sepanjang perjalanan hanya menggunakan insting untuk mendapatkan perjalanan yang cepat dan tepat. Alhamdulillah tanpa panduan dari google map akhirnya tiba di tujuan walaupun sedikit mengambil jalan memutar karena bertemu dengan kemacatan di tengah perjalanan kota Denpasar waktu itu.
Mendapatkan Pengalaman Berharga
Alhamdulillah saya pribadi sering melakukan solo traveling, misalkan ketika perjalanan ke Banten untuk pertama kalinya dengan menggunakan kereta api yang beberapa kali ganti. Dan pengalaman yang paling saya ingat adalah gara-gara salah mengambil jalur di KRL menuju senin akhirnya ketinggalan kereta balik ke Surabaya. Saya pribadi yang salah memprediksi perjalanan, jadi hasilnya ketika itu menghubungi beberapa teman di Jakarta, eh kebetulan yang fast respon saat itu adalah Doel. Alhamdulillah menjadi pelajaran berharga untuk selalu memperhitungkan segala sesuatunya.
Masalah tidur di terminal, tidur di stasiun alias ngemper juga pernah saya alami. Ketika pertama kali di Jember dan mau mampir ke rumah paman, eh ternyata karena terlalu malam jadinya tidak ada balasan atau paman tidak bisa dihubungi. Akhirnya memutuskan untuk jalan kaki lumayan jauh. Hingga akhirnya memutuskan untuk tidur di masjid dan melanjutkan perjalanan ketika setelah selesai shalat subuh. Dan karena takut diomeli, saya berbohong ke paman dengan bilang diantar teman hingga depan gang, padahal jalan kaki. Itu manfaat solo traveling bagi saya, mendapat pelajaran sekaligus cerita suatu saat.
Nah, sekian tadi sedikit bahasan mengenai manfaat solo traveling yang saya pribadi mengalaminya. Semoga bermanfaat ya. Sebagai tambahan, ini tips untuk bisa traveling gratis.
Belum pernah solo traveling saya, buntutnya dah banyak
BalasHapusWaduh bisa ketinggalan kereta gitu, memang harus spare waktu berangkat lebih panjang kalau di ibukota ya hehe daripada telat mending menunggu lama di stasiun
BalasHapusBanyak juga ya manfaat solo traveling, mesti cepat dapat teman, biar bisa dapat kesan.
BalasHapusMeski sering tapi saya lebih suka bareng keluarga meski repot
BalasHapusWahh.. Klau aku gx suka solo traveling kk. . Lbih suka berkelompok .Lebih seru aku rasa .
BalasHapusWah salut ini seperti backpacker jg ya, semoga anak laki2 saya bisa berani untuk berpetualang mencari pengalaman seperti Solo Traveling
BalasHapusHahaha... Generasi Paguyuban Rebahan. Saya juga suka rebahan sambil nonton tv Mas hahaha.
BalasHapusTapi saya pribadi, lebih suka solo traveling, Mas. Bebas menentukan mau ke mana, berapa lama, dan sebagainya. Dan Semua yang Mas Ilham tulis di atas, semua saya rasakan. Soal nanti nyasar dan sebagainya.. tenang.
Kalau saya itu mengandalkan alamat dan tanya warga sekitar. Pasti nyampai hahaha.
Saya juga lebih senang menikmati perjalanan dalam kesendirian. Bisa merenung, melakukan apa saja. Tapi itu dulu, setelah ada suami, jadi maunya berdua haha
BalasHapusSaya jarang melakukan solo travelling. Masih suka ragu gitu kalau berpergian sendiri. Beberapa kali merencanakan beberapa kali gagal juga ha..ha..ha... Pernah solo travelling ke Nias, Padang dan Bukittinggi, tapi dalam rangka kerja sekalian jalan-jalan sih. Walaupun pas ke Bukittinggi ditemani teman lama he..he... tapi sekarang benar-benar pengen coba buat solo travelling.
BalasHapusSaya pengen banget bisa solo traveling mas.
BalasHapusSayangnya masih ada baby yang ASI. Masih harus diundur lama kayaknya ini, heheheh
Solo traveling itu mesti keluar kota atau maknanya bisa juga jalan-jalan sendiri tanpa teman di dalam kota? Misalnya nih keliling Jakarta Timur sendirian. Etapi, bagusnya yang jauh sih ya karena pasti banyak pengalaman berharga
BalasHapusBenar banget, kalau pergi sendirian otomatis harus bisa mengandalkan diri sendiri, mau mengharapkan siapa coba? lumayan bisa ajang melatih keberanian.
BalasHapusE tapi mas, aku juga suka rebahan. Kadang suka main. Tapi kalau bokek aku pilih rebahan. Normal kan? Wkwk
BalasHapusO ya ada tips gak buat cewek2 yang mau coba solo traveling? Karena kebanyakan cewek2 tu takut untuk sendirian di tempat yg asing. Hmm apa aku aja ya? Wkwk
Kalau cowo sih ga masalah ya solo travelling, kalau cewe agak riskan juga sih, memang enak sendiri dan bener biar ga ribet.
BalasHapusAku juga penggemar solo traveling, Mas. Gimana ya, kadang nggak gampang menemukan teman seperjalanan yang sevisi semisi. Entah yang bangunnya siangan, capek jalan, makan rewel, dll. Hahaha, aku soale makan apa aja hayo selama halal. Tidur pun nggak perlu mewah juga. Sing penting dapat pengalaman dan foto banyak hohoho ...
BalasHapusAku tambahin satu lagi, biasanya kalau solo traveling kita selalu bergantung dan memohon pertolongan sama Allah SWT.
BalasHapusaku juga tipe yang nyaman keluyuran sendiri.karena kadang minat kita sama suatu tempat atau obyek beda.Kalo bareng bareng kita harus bertoleransi dengan teman seperjalana.sekarang solo traveler lebih dipermudah asal ada hp dengan sambungan internett semua bisa dicari
BalasHapusPeluang dapat jodoh lebih besar kalau pergi sendirian 😂
BalasHapuskita kebalikkan ya bang, aku malah kurang suka jadi solo travelling. kecuali kalau emang butuh waktu untu menyendiri.
BalasHapusBener banget, Mas Ilham. Kalau ga punya anak dan suami mungkin saya lebih suka bersolo traveling. Lebih nyaman dan bebas utk explorasi. Tidak memikirkan org lain. Hehehe
BalasHapusTraveling ala backpacker pengen banget mas, apalagi traveling nya ke solo. Sayang saya punya anak kecil yang belum bisa di tinggal lama-lama apalagi sampai berhari-hari.
BalasHapusAku kenapa gak berani ya untuk solo travelling, banyak pertimbangan untuk melakukannya, tapi seruu ya perjalanan solo traveling mas ini
BalasHapusEnak ya solo traveling aambil dengarkan lagunya jennie blackpink.. im going solo
BalasHapusPengalaman solo travelingku selain ke curug, baru ke tawangmangu.
Saya dulu pernah solo traveling. Gak jauh² amat sih, dr Jogja ke Semarang sendirian ngebis krn pingin ikutan seminar. Tp gak nyaman huhuu, coz ada yg nakut²in kl ntar di terminalnya banyak preman jahara. Saya banyak² baca doa deh, berharap selamat² n tiba di Jogja lg dg baik² aja jg. Alhamdulillah jd dpt pengalaman ber-solo traveling. Btw, makasih tips²nya ya Mas
BalasHapusEmang sih solo travelling punya momen-momen penting yang lebih terasa jika dilakukan sendiri. Semacam bebas merasakan yang terjadi dengan alam. Jadi ga malu2 untuk ekpresi diri
BalasHapusBener banget kalau solo travelling mah lebih nyaman karena bebas menentukan arah perjalanan, tempat makan bahkan gak ribet mesti ini itu. Kalau satu selera sih gak masalah.
BalasHapusKalau boleh jujur, aku belum siap melakukan solo traveling. Gak tau kenapa rasanya hampa aja. Lagipula gak ada yang motoin aku nanti pas jalan-jalan kalo pergi sendirian 😂
BalasHapusMeski ada tongsis dan sejenisnya, tapi aku memang bukan tim solo traveling nih*
Wah enak ya bisa jalan2 terus. Tp apa ga bosen ya kalo sendirian ? Hehehe..
BalasHapusKalo aku tipe org yg jseng jalan sendirian. Minimal berdua. Tp yg udh deket bgt. Kalo ga deket emg suka ribet...
Enaknya solo travelling emg kita bjsa mutusin apa aja sendiri ya tanpa merasa ga enak dengan org lain atau beda pendapat. Tp bolehlah sekali2 aku liat tulisannya ttg pergi travelling dengan 2 orang. Alias duet traveller.. hehehe...
Wah enak ya bisa jalan2 terus. Tp apa ga bosen ya kalo sendirian ? Hehehe..
BalasHapusKalo aku tipe org yg jseng jalan sendirian. Minimal berdua. Tp yg udh deket bgt. Kalo ga deket emg suka ribet...
Enaknya solo travelling emg kita bjsa mutusin apa aja sendiri ya tanpa merasa ga enak dengan org lain atau beda pendapat. Tp bolehlah sekali2 aku liat tulisannya ttg pergi travelling dengan 2 orang. Alias duet traveller.. hehehe...
Saya dulu sering solo trsvelimg sampai akhirnya.menikah dan memutuskan ounya anak. Huhu jadi kangen deh solo traveling
BalasHapusIhh,,pengen banget mas bisa solo travelling. Biasanya akan membuat kita lebih disiplin ama diri sendiri karena semua hal tergantung ama keputusan sendiri
BalasHapusaku pribadi kok lebih suka traveling rame-rame ya ham
BalasHapus