Selain Padamu, Aku Juga Jatuh Cinta Pada Buku
Ilhamsadli.com,- Banyak sekali yang sering bertanya mengenai inspirasi dari sajak, puisi hingga quote romantis yang seringkali terucap tak sengaja. Atau tweet ambyar yang ternyata banyak juga dirasakan yang lain. Disini aku akan memaparkan bagaimana sebuah inspirasi itu datang dan menyambut bahagia semua ruang imaji dalam diri ini. Karena jutaan orang bahkan tidak menyadari, eh kok kayak iklan yang viral yak.
Pernah gak sih sahabat atau anda mendengar kalimat "inspirasi terbesar adalah cinta". Pernyataan ini benar adanya, termasuk aku pribadi juga membenarkan hal ini. Kenapa? Karena memang sebagian besar inspirasi cuitan, quote, puisi, hingga tulisan adalah dari cinta. Sebagian kecilnya adalah dari sekitar. Jangan tanyakan padaku apa itu cinta, karena aku tidak akan bisa menafsirkan apa itu sebenarnya cinta. Tetapi jujur, selain padamu, aku juga jatuh cinta pada buku.
Jatuh Cinta Pada Sebuah Keindahan
Jika diminta jujur mengenai hal apa yang bisa membuatku jatuh cinta, maka sudah barangtentu banyak sekali jawaban-jawabannya. Karena sebenarnya seorang sepertiku merasakan jatuh cinta pada sebuah keindahan. Aku jatuh cinta dengan mata sendu dan senyum yang selalu kau sembunyikan, aku jatuh cinta pada kota dimana kita kembali bertemu dan sesekali saling bertemu pandang ah syahdunya. Aku jatuh cinta dengan kopi dan senja, aku jatuh cinta pada rangkaian kata-kata, dan aku jatuh cinta padamu. Tetapi, selain padamu, aku juga tahu cinta pada buku. Jadi, maafkan ketidak pedulianku itu.
Aku Jatuh Cinta Padamu
Untukmu, seseorang dengan suara dan tatapan mata yang tak luput dari ingatan. Aku jatuh cinta padamu sebagai seorang insan, dan dalam waktu dekat kamu akan mengerti jika rasaku benar padamu. Tetapi caraku mencintaimu tak seperti orang lain pada umumnya, karena bagiku cinta itu suci adanya. Cinta itu tulus layaknya hujan yang tak pernah mengeluh meski tau rasanya terjatuh.
Lalu, bagaimana caraku mencintaimu? Ya dengan menuliskan setiap helai namamu dalam sajakku. Menyelipkan namamu dalam setiap sujud sepertiga malamku, atau bahkan hanya sekadar tahu jika kamu baik-baik saja disana. Tak berkirim pesan bukan berarti doaku lantas berhenti untukmu. Karena bagiku, jarak saat ini akan membuatku tegak berdiri hingga saatnya aku bertemu ayahmu dan berkata siap menikahimu. Ah, sungguh imaji luar biasa ketika jatuh cinta. Karena aku mencintaimu dalam puisi.
Aku Jatuh Cinta Pada Kopi dan Senja
Bagiku, kopi dan senja adalah dua hal yang susah sekali dipisahkan. Aku bukan anak indhie yang sena-senja begitu. Tetapi kadang aku menikmati senjadi dari balik jendela dengan secangkir kopi, meski tidak setiap harinya. Karena langit juga punya masa untuk mendung dan menyembunyikan senja. Ya, sama seperti layaknya hati kadang ia ceria dan kadang juga sendu hingga merindu.
Aku jatuh cinta pada kopi dan senja karena memang dari dua hal ini terlahir puisi-puisi tentang senja, kenangan dan jatuh cinta. Kadang rindu juga menghiasi sajak karena inspirasi ini.
Aku jatuh cinta pada kopi dan senja karena memang dari dua hal ini terlahir puisi-puisi tentang senja, kenangan dan jatuh cinta. Kadang rindu juga menghiasi sajak karena inspirasi ini.
Aku Jatuh Cinta Pada Buku
Sebenarnya buku bagiku juga adalah sebuah keindahan, tetapi kali ini saya khususkan saja. Karena ada satu buku yang membuat saya benar-benar tertampar dan sadar bahwa saya sebenarnya belum bisa dikatakan jatuh cinta pada buku dengan cara yang benar.
Aku tertampar, entah bagiamana denganmu atau yang mengaku jatuh cinta pada buku. Karena jujur ada banyak hal yang akhirnya membuat saya mengaku bahwa saya orang yang jatuh cinta dengan buku tetapi tidak benar-benar mencintai buku. Banyak buku yang tersusun rapi dilemari, meskipun banyak yang sudah dilahap habis tetap saja masih ada yang masih terbungkus rapi.
Aku jatuh cinta pada buku dengan cara yang salah, karena kesukaanku pada buku setiap kali menghirup aroma tidap lembarnya. Seakan menjadi moodboster sendiri, namun kadang masih susah sekali untuk membiasakan membaca buku. Aku jatuh cinta pada buku tetapi masih memilah dan memilih jenis buku bacaan, misalkan untuk novel masih selalu memilih yang romanse islami atau genre seperti novel Sherlock Holmes.
Aku jatuh cinta pada buku dengan cara yang salah, karena masih belum bisa seperti orang-orang yang rela berpuasa untuk mengisi otaknya dengan buku. Dan aku belum benar-benar jatuh cinta pada buku, tetapi sesekali ingin rasanya berucap "aku akan berubah untukmu". Kedepan jika benar orang yang akan aku nikahi adalah kamu, maukah kamu menyediakan satu ruangan khusus dimana buku koleksiku dan koleksimu menjadi satu. Dimana buku atas namamu dan atas namaku berada dalam rak yang sama.
Oh ya, by the way. Banyak sekali kata "Jatuh Cinta Pada Buku" dalam celotehanku kali ini. Ya, karena sebenarnya saya sedang menumpahkan isi kepala setelah membaca buku karangan penulis FLP Jawa Timur, Rafif Amir yang aku tidak akan menyebutkan nama aslinya. Tetapi buku karyanya kali ini seperti menyentuh lebih dalam, jika dibandingkan dengan beberapa tulisan beliau.
Buku dengan judul "Jatuh Cinta Pada Buku" mengulas banyak hal, dan diawali dengan kenapa seorang insan harus membaca. Kemudian berlanjut bagaimana fakta di Indonesia tentang buku, pecinta buku, terobsesi dengan buku hingga pebisnis buku. Aku pribadi berharap buku-buku seperti ini dibaca oleh orang-orang yang punya posisi dalam instansi, forum, organisasi atau bahkan negara. Karena buku menjadi salah satu gerbang untuk bisa kemana saja.
Tapi kan ada google, ebook, atau web tulisan? Perlu untuk diketahui bahwa akan selalu ada yang menarik dari sebuah buku. Akan selalu ada kisah dibaliknya, akan selalu ada motivasi setelahnya atau bahkan akan ada lahiran sebuah karya baru. Entahlah.
Aku tidak akan membahas buku ini terlalu detail, karena jika bertemu saja akan saya ceritakan atau pinjaman bukunya. Atau kamu bisa membelinya langsung kepada penulisnya. Salam literasi, salam inspirasi...
Buku dan langit, dua hal yang sudah membuat jatuh cinta terlalu dalam. Dua hal yg meskipun buat jatuh tapi tak akan membuat sakit. Penuh makna dan rasa, seperti tiap kata yg dituliskan. Hahaha dalem banget, kepo jadinya si dia yg mana ini 😁😂
BalasHapusAnda penasaran? Hahaha... tunggu episode selanjutnya
Hapussenja jadi inget SKS ( Senja Kopi Skripsi ) hmh
BalasHapusHmmm... Renyaaah 😁
Hapusmas, kok bagus sih diksi nya.. hehehe..
BalasHapusdi review juga dong "jatuh cinta pada buku" nya..
tentang apa isinya? ak penasaran..
Pastinya akab direview, makanya aku kasih muqaddimah dulu 😀
HapusWow pilihan kalimatnya dah kayak puisi pujangga. Hahahah, masih single ternyata ya 😁😁😁
BalasHapusPecinta buku, kopi, dan senja, sempurna untuk menjadi pujangga. Btw jangan bilang kalau Rafif Amir itu dirimu mas? Hihi
BalasHapusSaya juga belum se-jatuh cinta itu pada buku, masih ada beberapa buku yang masih tersimpan dan terbungkus rapih ditempatnya belum sempat dibaca..... hanya sebatas hendak memilikinya dan bersamanya saja belum melebur satu menjadi sama dengan buku itu sendiri... (hallah....)
BalasHapusSetelah dibaca sampai akhir baru tahu kalau saya tidak termasuk pecinta buku
BalasHapusKecintaan di atas, hampir sama dengan yg saya alami.
BalasHapusSaya cinta buku
Saya cinta kopi
Saya cinta senja
Pun terbitnya sang mentari
Wah, enggak ceritain dikit nih tentang buku "Jatuh Cinta Pada Buku" Kan jadi penasaran akuu..
BalasHapusIkut meng-Aamiin-kan doa yang terakhir, segera menemukan seseorang yang punya rak buku eh salah yang bisa diajak Mas Ilham menyatu dalam koleksi buku di satu rak buku :D
Menanti review buku "jatuh cinta pada buku" nya mas. btw nyambung tuh pembukaannya cinta padamu, kopi, senja dan buku. KLOP dah. Kalau aku tambah satu yaitu HUJAN.
BalasHapusBuku fisik (kertas), bagi saya juga tetap punya nilai lebih dibandingkan ebook. Bahkan, jurnal2 yang saya pelajari pun saya tetap lebih memilih ngeprint daripada baca pdf.
BalasHapusNovel-novel, saya beli yang memang bener2 saya sukai. Ya sama seperti mas.. Saat saya jatuh cinta pada buku yang mempesona, barulah saya meminangnya.
manteb dah muqaddimah nya aja udh begini, ada puisi yg kata kata nya bikin lumer pula..
BalasHapusaku setuju sih, akan selalu ada hal menarik dari sebuah buku yang beda bgt rasa nya dengan baca di internet.
senja mengingatkanku pada seno gumira
BalasHapuskopi mengingatkanku pada jokpin
buku mengingatkanku pada pramudya ananta toer
Marketingnya kereeeeeeen. Ngomong-ngomong soal buku, saya masih punya utang membaca skeitar 10 buku yang masih terbungkus rapi. Sejak si kembar lahir, nyicil baca buku kayak orang yg baru bisa baca, baca lima halaman saja sudah bersyukur banget karena disela dengan tangisan anak. Meski demikian, saya tetap berusaha menikmatinya.
BalasHapusSaya juga selalu jatuh cinta sama buku, apalagi kadang suka impulsif beli buku karena covernya menarik dan summarynya juga oke. Walaupun sekarangnya jamannya serba digital, buat saya romansa saat membaca buku itu tak tergantikan.
BalasHapusGa ada yang mengalahkan harum lembar-lembar kertas dan tinta dalam sebuah buku. Sayangnya saya masih punya sekardus buku yang masih tersegel. Dasar emang aku tsundoku huhuhu
BalasHapusAku akhir-akhir ini lagi suka baca buku non-fiksi dan kadang ketika ingin berpuisi, rasanya susah sekali mencari narasi dan diksi. Apakah karena bacaanku serius aku jadi ikut serius? Aduh kok aku malah curhat disini :))
BalasHapusTapi emang sih, sumber inspirasi itu ya dari diri sendiri, dari hati. Ambil bahan mentah dari buku, biarkan hati dan indra lain berkolaborasi menghasilkan karya
Lebih enak baca buku dari kertas daripada buku digital. Lebih nyaman di mata dan nyaman di tangan. Juga lebih handy. Ya, meski say atidak seberapa jatuh cinta pada buku, tapi minimal tiap hari baca buku dan ke mana-mana bawa buku.
BalasHapusBuku Jatuh Cinta pada Buku semoga laris manis dan menginspirasi banyak pembacanya.
dari dulu pengen bisa nulis seperti ini, boleh tahu belajarnya dimana ya, butuh berapa lama untuk bisa memahami dan membuat tulisan seperti mas sadli.
BalasHapusMas Ilham aku ga bisa komentar apa-apa mengenai kontenmu ini, aku cuma mau bilang singkat aja mas, tulisanmu rapi banget, terstruktur dan enak dibacanya.
BalasHapusTosss dulu, Masque.
BalasHapusSaya juga jatuh cinta pada buku. saat membaca sebuah buku, saya tidak hanya menikmati isinya, tapi juga banyak pelajaran yang saya dapat. Termasuk ide cerita atau tulisan di blog.
Tapi selain jatuh cinta padamu dan buku, saya juga jatuh cinta pada bakso hahaha.
iya, aku juga jatuh cinta pada buku.
BalasHapusbarusan ke perpus. tengok buku2 lama yang kubaca saat SMP
duh, jadi kangen. kangen masa2 tenggelam dalam buku dan tak mengenal sosmed yang seramai ini
Mantep banget nih bahasannya, ternyata ada ya buku yang judulnya "aku jatuh cinta pada buku". Penasaran pengen baca kira-kira kaya gimana isinya.
BalasHapusdengan judulnya "aku jatuh cinta pada buku" semoga di terbitkan di website atau minimal di buku gramedia aja deh hehe
BalasHapusSebenernya aku engga tahu mau komen apa? Bacain komen² di atas udh lengkap banget. Aku kagum aja ama artikel muqadimmahnya. Pinteran...jadi penasaran ama bukunya yah...
BalasHapusJadi penasaran nih sama bukunya mas. Apik banget nih tulisannya hehe. Aku juga pecinta buku, walau ada ebook dan bisa searching informasi di google, tapi buku tetap masih selalu di hati.
BalasHapusDulu remaja suka banget deh baca novel, skrg udah jadi emak 3 anak, OMG liat novel aja udah malas duluan, mungkin pas anak2 gede bisa cinta lagi nih sama buku 😆
BalasHapusKalau jatuh cinta sama buku, itu berarti anti ngantuk saat baca ya? Atau bukunya suka dibawa ke mana-mana. Saya juga jatuh cinta dengan buku, tapi kadang cinta itu suka mendua dengan e-book. Ah, apa sih.
BalasHapusIsinya beneran bikin meleleh deh, puitis banget. Kata2nya keren dan tepat banget. Aku jadi cinta juga kepada puisi.
BalasHapusJadi pengen pinjem bukunya, kayanya bagus banget nih buku. Saya suka juga baca2 buku. Bagus itu mbak jatuh cinta pada buku. Krn tdk semua orang loh bisa jatuh cinta pada buku
BalasHapusjutaan orang mungkin tidak menyadari hahaha jadi gemes kalau denger kalimat itu. Jadi aku jatuh cinta pada buku itu ternyata judul buku ya hehehe. Aku sungguh baru tahu. Pilihan judul yang unik :)
BalasHapusNgomong-ngomong aroma kertas buku bacaan emang luar biasa bikin nagih
Kecintaan pada buku biasanya saya lakukan dengan mengoleksi buku sih mas, tapi giliran bacanya masih belom bisa istiqomah. Hehe
BalasHapusUntung bukan
BalasHapus"Selain padamu aku juga jatuh Cinta pada yang lain :v "
Aku termasuk yang jrg baca buku loh. Kayaknya recommended ini buat coba dibaca :v
bisa manis juga si kakak
BalasHapusuntung di bawahnya ga ada kalimat
aku jatuh cinta padamu
tapi aku ga bisa setia
Diksinya, Mas... Melelehkan hati. Beruntung sekali dia yang kau cintai. Romantis.
BalasHapusBtw... Review bukunya ditunggu, loh.
Aku sih gak cinta sama kopi, gak cinta sama senja. Cintanya tuh sama dia doanh, meskipun dianya enggak huhu.
BalasHapusTernyata banyak sekali cinta dalam hatimu itu ya!
BalasHapusBisa kubayangkan seluas apa hatimu menampung semua cinta yg kau bagi sama rata.