Perkara Yakin Dengan Sebuah Pilihan
Ilhamsadli.com,- Perkara yakin dengan sebuah pilihan tentunya bukanlah perkara yang mudah. Karena ketika menentukan sebuah pilihan, apalagi itu adalah pilihan besar yang akan menentukan sebuah langkah kedepan. Tidaklah cukup dengan mengandalkan feeling (good) saja, tetapi juga memerlukan yang namanya pemikiran logis tentang hal itu. Perlu sedikit padangan jauh kedepan, memprtimbangkan resiko hingga mungkin imbasnya suatu saat nanti.
Baik itu dalam memilih pekerjaan, jurusan, atau hingga pilihan pasangan hidup. Semuanya tidak bisa dilakukan dengan hanya bermodalkan feeling saja. Sebut saja, ketika seseorang menentukan pilihan pekerjaan. Terkadang ada yang menentukan pilihan pekerjaan bukan karena minatnya sendiri tetapi karena dorongan dari orang tua. Hal yang seperti ini ditakutkan nantinya akan tidak betah selama bekerja, entah karena lingkungan atau karena tekanan.
Tentang Proses Memilih
Masih berkaitan dengan yang tadi, yakni tentang perkara yakin atau tidaknya dengan sebuah pilihan (urusan pekerjaan). Sering sekali aku menemukan orang – orang yang awalnya sangat bersemangat ketika diiming – imingi gaji besar, namun lupa bahwa gaji yang besar tentunya memerlukan effort yang besar juga. Mungkin 1 atau 2 bulan pertama masiha santai, kemudian di bulan kedua dan seterusnya mulailah bergejolak.
Banyak sebabnya, karena setelah bulan ketiga akhirnya dia merasa “ini bukan fashionku, ini gak cocok denganku, seharusnya aku begini, begitu dan seterusnya”. Tetapi satu hal yang mungkin belum disadari bahwa setiap pilihan akan selalu dihadapkan pada sebuah titik bernama “keraguan”. Karena setiap ada pilihan disitu ada keraguan, kebimbangan, atau titik jenuh. Dan seseorang yang mampu bertahan pada tahap itu adalah orang yang bisa jadi akan survive suatu saat nanti.
Bekerja dalam industri digital juga demikian. Seperti halnya membangun sebuah blog atau sebuah brand. Mungkinkah sebuah brand itu bisa langsung naik? Tentu bisa dengan syarat foundernya adalah orang yang sudah terlebih dahulu punya nama. Sudah tahu kan kalau beberapa artis misalnya akhirnya melebarkan sayapnya dengan bisnis kuliner atau apapun itu. Tujuannya adalah untuk jangka panjang, karena setiap karir tentu memiliki masa (itu keyakinan mereka). Lalu bagaimana dengan kita?
Sudahkah siap dengan kenyataan terburuk? Jika belum siap maka siapkanlah mulai dari sekarang, caranya dengan memilih sesuatu yang sekiranya berjangka panjang kemudian bisa membuatmu bertahan karena memang dasarnya menyukai hal tersebut. Jadi pilihlah sesuatu yang memang kamu sukai, lalu tekuni itu hingga benar-benar kamu siap dengan apa yang mungkin saja terjadi suatu saat.
Cara yang Dilakukan Sebelum Menentukan Pilihan
Membangun sebuah karir bagi kita yang masih belum memiliki nama besar atau belum banyak dikenal orang tentunya adalah sebuah perkara yang tidak mudah. Naik dan turun tentu akan kita rasakan, meskipun mungkin tidak sekarang. Tetapi untuk sebuah pekerjaan atau pilihan besar tentunya hal yang perlu dilakukan adalah dengan memperkuat niat dahulu.
“Karena memilih itu adalah perkara yang mudah, namun yang sulit adalah perkara bertahan dengan apa yang kita pilih”
Hal yang perlu dilakukan ketika akan memilih juga adalah memikirkan hal itu tidak hanya dengan perasaan tetapi juga dengan logika. Karena terkadang seseorang itu menyesali pilihan karena ketika memilih lebih cenderung menggunakan perasaan daripada menggunakan logika. Segala sesuatu memang butuh pertimbangan, termasuk perkara pilihan ini.
Mengenai pilihan ini, aku pernah menulis tentang sebuah pilihan. Dimana disana menjelaskan mengenai cara memilih adalah selalu melibatkan dua hal penting yaitu Istikharah dan Musyawarah. Dimana istikharah untuk meminta agar langkah yang diambil diberikan keberkahan dan ridha, sedangkan musyawarah adalah untuk meminta pertimbangan dari mereka yang lebih dahulu merasakan asam garamnya kehidupan.
Memilih untuk resign dari pekerjaan, atau memilih untuk membangun sebuah lapangan pekerjaan baru tentu bukan perkara yang mudah. Namun jika dilakukan istikharah dan musyawarah tentunya Allah akan memberikan jalan terbaik nantinya. InsyaAllah. Namun jika membangun sebuah usaha baru adalah pilihan, maka persiapkan waktu, pikiran, tenaga dan segala sesuatunya untuk memperkuat dan memperkokoh keyakinan itu.
Sama halnya dengan kita membangun sebuah blog atau branding, semuanya butuh sebuah kata magic “proses”. Kita tidak bisa langsung mengharapkan hasil yang melimpah sebelum kita menyiapkan lahan dan bibit hingga pupuk serat pengetahuan tentangnya. Branding ini sama halnya dengan orang tua dahulu yang menanam bibit kelapa atau durian, dia mungkin tidak bisa merasakan hasilnya tetapi setidaknya anak cucu dan keturunannya akan memetik hasil dari apa yang ia tanam.
Sudah ah berkata bijaknya, karena kopi sudah habis. See you!
#inspirasiramadan#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-13
Belum ada Komentar untuk "Perkara Yakin Dengan Sebuah Pilihan"
Posting Komentar