Senioritas Dalam Organisasi dan Komunitas
Ilhamsadli.com,- Senioritas dalam organisasi dan komunitas mungkin bagi sebagian orang adalah hal biasa, tetapi bagiku pribadi ini adalah hal perlu dibuang jauh sejauh-jauhnya. Suka kesal sendiri dengan mereka – mereka yang seakan menggaungkan senioritas dalam organisasi dan komunitas. Dan ini seringkali membuatku pribadi kesal, karena akan selalu ada orang – orang yang merasa paling senior sehingga akhirnya mengecilkan yang baru.
Ini bukannya berimbas baik, tetapi malah menjadi tidak baik imbasnya. Pasti akan memberikan efek negatif terhadap pribadi orang tersebut. Entah itu dianggap sok tau atau sombong, entah itu dianggap sok paling benar, dan yang lebih membuat kesal adalah dia jadi telihat sangat egois dan angkuh.
Senioritas Dalam Organisasi Itu Ada Porsinya
Terkadang orang – orang yang merasa dirinya senior dalam sebuah organisasi ataupun komunitas ini merasa bahwa semua hal yang terjadi di organisasi itu haruslah sesuai dengan apa yang diinginkan. Egois bukan sih namanya kalau yang demikian itu? Silakan jawab sendiri dalam hati, karena setiap orang memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda.
Kalau aku pribadi sebagai anak milenial dengan padangan yang simple dan tidak suka ribet, tentunya menjadi sebuah sorotan khusus ketika ada orang – orang yang seperti ini. Kesalnya lagi, mereka yang tadi aku sebuat sebagai egois dan ingin menang sendiri ini biasanya malas untuk membaca. Itulah yang menyebabkan aku males untuk berbagi ilmu tentang dunia blogging itu.
Bukan karena pelit ilmu, melainkan karena ada yang selalu merasa lebih punya pengalaman dalam hal tersebut. Dan ketika sudah ada maunya, mereka akan seperti membuat orang lain untuk terdiam dan berfokus ke apa yang mereka inginkan. Paling bikin kesal adalah ketika mereka ngeyel dengan apa yang mereka tahu, padahal beberapa sumber sudah mematahkan teori itu.
Dalam beberapa organisasi dan komunitas, aku sering sekali bertemu dengan orang semacam ini. Bukannya membuat yang lain nyaman, tetapi malah membuat orang lain bosan dengan sikapnya itu. Seakan dia sebagai senior tetapi belum tahu kapan senioritas itu digunakan dan kapan senioritas itu dihilangkan. Entahlah.
Senioritas Ketika Bekerja
Dalam sebuah organisasi atau komunitas, tentunya beberapa orang yang ditunjuk untuk mengerjakan sesuatu memiliki porsinya masing-masing. Tetapi jika ada orang yang dengan senioritas tadi muncul, seakan semuanya menjadi miliknya sendiri dan cenderung malas untuk mendengarkan masukan dari juniornya. Karena merasa pengalaman mereka lebih banyak, padahal dalam hal pekerjaan terutama dalam dunia blogging, para orang dengan senioritas tinggi ini cenderung malas untuk berkembang,
Kemudian hasilnya adalah mereka tertinggal jauh dari pada juniornya. Kemudian yang akan dikambing hitamkan nanti adalah para juniornya dan dia menggunakan para junior sebagai tameng. Kadang aku berpikir, orang – orang dengan senioritas dalam organisasi maupun komunitas ini mending segera untuk meminimalisir itu. Kalau tidak minimalisir, setidaknya bisa mengalokasikan senioritasnya sehingga berada di jalur yang benar.
Senioritas boleh saja, tetapi harus lihat porisi dan posisinya. Oh ya, mohon maaf. Artikel ini bukan bermaksud menyindir tetapi hanya perasaan dan uneg-unegku saja. Terlebih lagi, beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang seperti ini. Dengan kalimat sederhana tetapi bagi kami anak muda adalah hal yang mendalam. Misalnya “bisa diam sebentar gak? Master mau bagi ilmu dulu, ini porsinya dia”.
Entah kenapa aku pribadi merasa kalau kalimat itu sebenarnya adalah cover dari kalimat “diam kamu, bocah minggir dulu” yang sebagai makna aslinya. Entah benar atau salah, hanya Allah yang tahu. Karena semuanya hanya perkara pemahamanku saja.
Sudah dulu ya, curhat kali ini. Terlalu panjang dan personal jika ini disebut sebagai artikel yang berbobot. Karena sejatinya ini hanyalah opini dari anak bawang sepertiku yang tidak tahu apa-apa.
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-10
Sama mas, aku juga ngerasa harus ada pembenahan di dunia kerja, apapun pekerjaannya, dalam hal senioritas, soalnya nanti kurang maksimal kalo ga dengerin semua golongan
BalasHapusiyaps
HapusMeski bukan gen milenial, tapi karena ngerasa masih blogget pemula, jadi saya suka nyimak dan menampung ilmu-ilmu berguna yang dibagikan para blogger senior dengan penuh kemurahan hati.
BalasHapusBuat motivasi, bahwa senior-senior itu dulunya juga pemula semua.
iya, aku sangat mnghormati para senior. Tetapi ketika egoismenya keluar. Maaf, rasanya aku pengen membangkang. Mungkin ini namanya darah muda
HapusSekalipun aku udah tuiir krn new comer lg stlh tdr panjang di dunia blog n literasi kdg milih mlipir. Sama sekali gak merasa senior, tp malah minder hahaha... Telat bangun rasanya.
BalasHapuskarena sebenarnya bukan perkara senior atau juniornya mbak. tetapi berkara mengikuti perkembangan dan trend di dunia itu
HapusKalo ada yang kayak gitu, tendang aja....wkwkwk
BalasHapusBisa jadi di suatu saat, saking jumawanya, dia tidak mengikuti tren karena merasa paling tahu, padahal tidak tahu.
hahaha.. pengen nendang tapi takut kualat om
HapusGimana nasibnya aku new comer gni. Wkwkw kenalan dikit pulak.
BalasHapusSempet sih lihat secara umum emang ada senioritas..
Tapi semua balik lg sih ke pribadi masing2.
iya mas, selalu aka dikembalikan ke pribadi masing-masing
HapusPadahal senior junior yg dimaksud kebanyakan adalah perkara berbeda waktu memulai, bukan berarti yg senior jauh lebih unggul. Pun sebaliknya junior sering dibilang anak bau kencur. Eh jangan salah ada jg junior yg punya wawasan lebih drpada seniornya. Ah dr dulu gasuka sama senioritas macem gtu, senior mah aku anggepnya mas mbak aja karena emang lebih tua😅
BalasHapushahaha setuju bangetz
Hapus