Penting! Ini Dia Cara Kerja Obat Ereksi di dalam Tubuh yang Perlu Diketahui

Ilhamsadli.com,- Masalah disfungsi ereksi adalah hal yang umum terjadi pada pria dewasa. Untungnya, obat ereksi telah menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini. Namun, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ereksi terbaik, penting untuk memahami bagaimana obat ini bekerja di dalam tubuh serta apakah ada efek sampingnya, ataukah ada orang-orang yang sebaiknya menghindari konsumsi obat ereksi.

Terlebih lagi memang faktanya, ada beberapa gangguan seksual yang memberikan stigma negatif di masyarakat karena isu yang beredar. Sehingga banyak sekali orang yang mencari informasi bagaimana cara  mengobati masalah disfungsi ereksi, tetapi tidak jarang orang mencari bagaimana cara kerja obat ereksi dalam tubuh. Karena itulah tidak jarang orang mulai mengeluhkan bagaimana efek samping dari mengonsumsi obat ereksi.

Mitos dan Fakta yang Beredar di Masyarakat tentang Disfungsi Ereksi

Masalah ereksi ini menjadi masalah yang dianggap sebagai salah satu penyebab hubungan rumah tangga kurang harmonis. Terlebih lagi memang karena mitos yang beredar di masyarakat, bahkan pria yang punya masalah disfungsi ereksi dianggap sebagai orang yang tidak berguna (seperti di film-film). Terlepas dari itu semua, ada beberapa mitos dan fakta.

Pertama, masalah disfungsi ereksi dulunya dianggap dialami oleh usia lanjut, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa ternyata ada juga orang dengan usia di bawah 40 tahun bisa juga terkena. Karena memang usia tidak menentukan. Kedua, mitos yang beredar adalah masalah disfungsi ereksi tidak dipengaruhi oleh gaya hidup. Namun penelitian baru-baru membuktikan bahwa pengaruh gaya hidup cukup besar untuk masalah seksual satu ini.

Ketiga, Disfungsi ereksi dipengaruhi oleh kondisi mental seseorang. Karena faktanya, semakin stress seseorang maka masalah ereksi ini bisa saja akan datang menghampiri. Keempat, beredar di masyarakat bahwa masalah disfungsi ereksi tidak bisa diobati. Namun ternyata pernyataan itu salah, karena dengan terapi khusus serta mengonsumsi obat ereksi terbaik bisa sangat membantu untuk masalah seksual ini.

Apa Itu Obat Ereksi?

Obat ereksi, juga dikenal sebagai obat disfungsi ereksi, adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi pada pria. Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga memungkinkan ereksi yang lebih keras dan tahan lama. Beberapa obat ereksi terbaik sudah tersebar luas di apotek maupun marketplace. Hanya saja perlu teliti dalam memilih mana obat ereksi terbaik yang cocok untuk dikonsumsi dengan minim risiko.

Cara Kerja Obat Ereksi di dalam Tubuh

Sebelum memilih untuk mengonsumsi obat ereksi terbaik, maka alangkah baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana sistem kerja atau cara kerja dari obat ereksi ini.

1. Memperluas Pembuluh Darah

Obat ereksi bekerja dengan memperluas pembuluh darah di sekitar penis. Hal ini terjadi karena obat tersebut mengandung bahan aktif yang dikenal sebagai inhibitor phosphodiesterase type 5 (PDE5). PDE5 memainkan peran penting dalam mengatur aliran darah ke penis. Dengan menghambat aktivitas PDE5, obat ereksi memungkinkan pembuluh darah di penis untuk melebar, meningkatkan aliran darah ke daerah tersebut.

2. Meningkatkan Produksi Oksida Nitrat

Obat ereksi juga dapat meningkatkan produksi oksida nitrat di dalam tubuh. Oksida nitrat merupakan senyawa kimia yang membantu mengendurkan otot-otot di sekitar penis, sehingga menjaga aliran darah yang cukup untuk ereksi yang keras dan tahan lama.

3. Merangsang Respon Seksual

Selain itu, obat ereksi juga dapat merangsang respon seksual di dalam tubuh. Obat ini bekerja dengan mempengaruhi neurotransmitter di otak yang bertanggung jawab atas hasrat seksual. Dengan merangsang respon seksual, obat ereksi membantu meningkatkan gairah dan kepuasan seksual.

Adakah Efek Samping dari Konsumsi Obat Ereksi?

Meski dapat membantu meningkatkan performa seksual di hadapan pasangan, namun mengonsumsi obat ereksi terbaik untuk pria memiliki beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi. Terlebih jika mengonsumsinya secara sembarangan dan berlebihan. Beberapa efek samping obat kuat pria antara lain:

1. Priapismus

Salah satu risiko yang ditimbulkan apabila mengonsumsi obat ereksi sembarangan adalah priapismus. Yang merupakan kondisi ketika penis ereksi terus-menerus lebih dari empat jam, bahkan tanpa adanya rangsangan seksual. Tentu hal ini disebabkan oleh aliran darah menuju penis terlalu deras usai mengonsumsi obat ereksi. Apabila tidak segera ditangani, priapismus bisa berujung pada cacat fisik penis, misalnya penis bengkok atau bahkan penis patah.

2. Non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION)

Mengonsumsi obat ereksi tanpa resep dokter atau tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter adalah meningkatnya risiko hilangnya penglihatan secara tiba-tiba. Menurut American Academy of Ophthalmology, gangguan penglihatan akibat obat ereksi ini terjadi karena aliran darah yang deras justru memblokir saraf mata. Terlebih lagi jika yang mengonsumsinya adalah orang dengan riwayat diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

3. Retinitis pigmentosa (RP)

Efek samping yang juga bisa ditimbulkan dari konsumsi obat ereksi adalah retinitis pigmentosa (RP). Kondisi ini memengaruhi retina dan menyebabkan hilangnya kemampuan penglihatan secara perlahan. Meski RP sendiri tergolong penyakit keturunan, penggunaan obat ereksi secara tidak benar dapat memperparahnya. Hal ini karena kandungan bahan aktif dalam obat ereksi berpotensi mengurangi kandungan PDE6, enzim yang dibutuhkan untuk fungsi penglihatan normal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila pada akhirnya harus mengonsumsi obat ereksi terbaik adalah berikut ini. Penggunaan obat ereksi bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, hingga gangguan penglihatan sementara sehingga beberapa gejala ini harus diperhatikan. Jika dikonsumsi sembarangan tanpa resep dokter atau minimal berkonsultasi dulu, juga bisa memicu efek samping berbahaya, seperti priapismus, hilangnya penglihatan tiba-tiba, dan retinitis pigmentosa.

Referensi:

- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/erectile-dysfunction/symptoms-causes/syc-20355776

- https://www.webmd.com/erectile-dysfunction/how-an-erection-occurs

- https://hellosehat.com/seks/tips-seks/efek-samping-obat-kuat/

Ilham Sadli

Seorang Travel blogger sekaligus freelance Writer yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Jember sejak 2014, suka menulis puisi dan kadang terlalu nyaman dengan menulis kisah seseorang.

Bagikan Artikel ini