Resah Membawa Berkah: Muslihuddin Aini sang Pahlawan Sampah Plastik dari Nusa Tenggara
Ilhamsadli.com,- Siapa yang tidak resah jika sampah plastik kian menumpuk, apalagi sampai ke tahap merusak biota laut. Sedangkan biota laut merupakan kebanggan kita semua sebagai negara kepulauan, bahkan menjadi incaran banyak nelayan illegal. Sangat disayangkan jika itu rusak karena sampah plastik yang susah terurai. Semakin menyakitkan lagi ketika ternyata 80% sampah plastik yang dihasilkan di darat akan berakhir di lautan.
Tidak hanya di Indonesia, masalah sampah plastik juga mendunia. Tetapi menjadi masalah ketika ternyata Indonesia menjadi penyumbang sampah plasyik terbesar setelah negara Tiongkok dengan estimasi 0,48 hingga 1,29 juta metrik ton pertahun. Di Indonesia juga demikian, hingga muncul pandawara yang membuat dunia maya gempar. Yapz, dunia maya gempar dengan gerakan Pandawara tetapi warga Lombok Timur juga bahagia dengan hadirnya ide menarik dari Muslihuddin Aini, kehadira idenya ini memberikan banyak makan.
Lombok yang terkenal dengan pesona alamnya, tentu akan rusak apabila sampah plastik menjadi momoknya. Pantai Labuhan Haji merupakan salah satu lokasi di Kabupaten Lombok Timur yang terus disoroti oleh media lokal dan nasional tentang cemaran sampah plastik. Pantai Labuhan Haji memiliki permasalahan tentang tumpukan sampah plastik yang terdapat dipinggir pantai.
Menurutpengamatan yang telah dilakukan oleh Lembaga Penelitian Coastal Enviromental & Fisheries (CEF), sampah plastik yang terdapat pada Pantai Labuhan Haji berjumlah 9,18 Ton atau sekitar 0,77 kg/m2. Ini baru yang hanya terlihat di pinggir pantai, belum termasuk yang masih tersembunyi di tengah laut. Sampah plastik tersebut diduga berasal dari limbah rumah tangga yang mencakup kecamatan Masbagik, Sukamulia, Suralaga, Selong dan Labuhan Haji dan terbawa melalui tiga sungai yang bermuara di pantai Labuhan Haji.
Sejak tahun 2018 telah dilakukan upaya oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, komunitas pecinta lingkungan untuk menangani permasalahan ini, mulai dari pembuatan Perda No. 25 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah, beach clean up hingga melakukan kampanye anti sampah plastik. Karena memang hal ini butuh tindakan langsung, bukan hanya omong-omong saja.
Beberapa Tahapan yang Dilakukan dalam Mengatasi Sampah Plastik
Beberapa tahapa yang dilewati dalam proses pembuatan hingga penerapan trash trap sebagai pelindung laut dari ancaman sampah plastik. Tahap pertama adalah dilakukannya pertemuan dengan pemerintah desa setempat selaku perwakilan dari pantai labuhan haji, serta beberapa stekholder terkait. Semuanya melakukan koordinasi serta diskusi panjang mengenai masalah dan tawaran solusinya.
Masuk ke tahap kedua, dimana di sini pihak yang telah berdiskusi melakukan sosialisasi kepada masyarakat pesisir secara meluas mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Sehingga semua orang tahu dan tertarik untuk ikut mensupport kegiatan. Terlebih lagi karena pastinya akan berdampak pada jumlah pengunjung pantai nantinya sehingga menunjang perekonomian masyarakat sekitar juga.
Setelah melakukan proses sosialisasi inilah kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan trash trapnya. Tetapi sebelum dilakukan penerapan langsung, tentu dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk menunjang hasil akhirnya nanti.
Tentu perjuangan ini tidaklah mudah, karena butuh proses panjang pada akhirnya untuk berada di tahap sekarang. Karena perjuangannya inilah kemudian ASTRA memberikan apresiasi kepada Muslihuddin sebagai pahlawan sampah plastik karena idenya menerapkan teknologi yang membantu proses kebersihan lingkungan.
Secara tidak langsung, hal ini juga memberikan imbas yang baik pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Salah satunya adalah menghayer pegawai untuk membersihkan sampah yang terjaring di Trash Trap melalui anggaran Desa Labuhan Haji tahun 2023. Selama kurang lebih 3 (tiga) bulan pasca pemasangan Trash Trap di salah satu muara sungai yang menuju ke Pantai Labuhan Haji. Kami telah berhasil menghadang ± 10 (sepuluh) ton sampah yang akan menuju ke laut. Sebanyak ±100 (seratus) orang dari 10 instansi dan komunitas ikut terlibat dalam kegiatan Clean Up setiap minggunya.
#BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSATUIndonesia
Belum ada Komentar untuk "Resah Membawa Berkah: Muslihuddin Aini sang Pahlawan Sampah Plastik dari Nusa Tenggara"
Posting Komentar