Fesyen Berkelanjutan, Bukan Cuma Tentang Menjaga Bumi Lestari Tetapi Juga Meningkatkan Ekonomi
Ilhamsadli.com,- Di Indonesia memang belum terlalu populer, tetapi bisa saja menjadi trend yang bagus selain memang bisa membantu untuk menjaga bumi lestari. Jika membahas tentang Fesyen tentu tidak lepas dari bahasan mengenai penampilan baik itu pakaian, hingga aksesoris seperti halnya tas, sepatu, tata rias dan banyak hal lainnya. Nah, sedangkan fesyen berkelanjutan ini bukan hanya soal gaya dan penampilan saja melainkan tertanam nilai-nilai kemanusiaan hingga lingkungan.
Sebelum membahas secara mendalam mengenai latar belakang pentingnya Fesyen Berkelanjutan ini, ada beberapa fakta penting untuk diketahui. Dikutip dari Aprayon.com bahwa data di tahun 2017 menunjukkan bahwa jangka waktu pemakaian baju sebelum dibuang di Amerika hanya digunakan rata-rata 40 kali sebelum dibuang. Tentu hal ini tidak bisa dibandingkan dengan Indonesia yang lebih sering menggunakan pakaiannya sebelum dibuang atau dibuat menjadi bentuk barang lain.
Apa Bahayanya Sampah Tekstil?
Sekarang mari memandang ke arah seberapa banyak sampah tekstil yang diproduksi oleh rata-rata masyarakat di dunia, dimana rata-rata masyarakat di dunia membuang sampah tekstil 12 hingga 14 ton setiap detiknya. Dikutip dari berbagai sumber, bahwa Indonesia sendiri menghasilkan 1 juta ton limbah tekstil setiap tahunnya dengan 0.3 juta ton saja yang bisa didaur ulang. Dan mirisnya lagi, sampah tekstil ini bahkan mencemari tanah, air hingga menciptakan polusi udara, tidak hanya membahayakan lingkungan tetapi juga membahayakan kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya.
Sampah tekstil mengandung zat kimia yang berbahaya untuk tubuh jika sampai tertelan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan tekstil menghasilkan microfiber ketika dibilas dengan air dan akan bermuara ke laut, mengancam habitat dan biota laut. Dan tidak menutup kemungkinan zat yang tertelan hewan laut ini masuk dalam tubuh manusia melalui makanan. Bisa mengakibatkan reaksi alergi, iritasi, dan efek kesehatan yang merugikan.
Fesyen Berkelanjutan Solusi Terbaik
Berkaca dari bahayanya bahan kimia dalam limbah tekstil, tentu harus memikirkan solusi terbaiknya untuk mengurangi jumlah sampah tekstil atau minimal cara mendaur ulangnya. Beberapa komunitas dan pribadi sudah menerapkan dalam kehidupan, misalkan ada yang memanfaatkan untuk dijadikan sebagai alas kaki, hingga isian bantal duduk. Tetapi ada satu hal yang paling menarik adalah digunakan sebagai produk fesyen dengan nilai ekonomi.
Nah, dalam workshop yang diadakan oleh Eco blogger Squad 28 februari kemarin secara daring, menghadirkan dua narasumber yang menggunakan dan menerapkan fesyen berkelanjutan. Tidak hanya mendapatkan nilai ekonomisnya tetapi juga akhirnya menjaga kelestarian budaya. Dalam workshop tersebut akhirnya membuktikan bahwa memang komunitas memiliki peran penting dalam menjaga alam serta adat yang ada.
Workshop dengan tema Fashion Reimagined : upcycling Waste into Wearable Art dengan menghadirkan kak Margaretha Mala selaku ketua komunitas Tenun Endo Segadok dan kak Novieta Toutisia selaku Founder Cinta Bumi Artisans. Penyampaian pertama oleh kak Margareta menyampaikan banyak hal termasuk salah satunya adalah bagaimana menenun adalah sebuah tradisi Suku Dayak iban yang diwariskan oleh leluhur.
Berbeda dengan kain-kain tenun yang banyak kita ketahui, kain tenun yang dihasilkan semuanya menggunakan pewarna alami. Semua pewarna ini didapatkan dari sekitar rumah atau di hutan, dengan demikian tentu ada proses panen hingga penanaman kembali. Namun tantangan terbesarnya menjaga budaya ini adalah karena ternyata perlahan sudah ditinggalkan oleh para anak muda. Padahal dulu menenun menjadi salah satu syarat seorang wanita layak dinikahkan.
Bagaimana Komunitas Berperan dalam Menjaga Bumi Lestari?
Kak Margareta menuturkan bahwa memang nenun menjadi sakral dalam suku Dayak Iban, terlebih ketika ada proses Nakar atau Perminyakan. Karena memang proses yang satu ini membutuhkan persetujuan orang tertua dalam suku dan ada banyak larangan serta pantangan yang tidak boleh dilanggar. Mungkin anak muda banyak yang akan bertanya kenapa, tetapi sebenarnya ada hal-hal yang di luar kendali kita.
Salah satu peran suku Dayak Inang dalam pelestarian alam di kegiatan menenun adalah pemanfaatan tumbuhan sebagai pewarna alami. Karena ternyata ada sekitar 29 jenis tumbuhan yang sudah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pewarna alami seperti rengat akar, rengat padi, laban, engkerbai dan banyak lagi yang lain.
Pemateri kedua yakni kak Novieta menyampaikan materi sekaligus memberikan workshop mengenai eco printing dan cukup menarik. Dalam penyampaiannya menjelaskan banyak hal termasuk bagaimana memanfaatkan barang second kembali menjadi barang bernilai ekonomi tinggi. Cinta Bumi artisans memiliki 3 hal dasar dan 2 kegiatan utama yaitu edukasi dan penciptaan karya.
Banyak kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat terutama untuk menciptakan karya-karya luar biasa. Hal yang bisa dijadikan sorotan adalah dengan adanya karya yang menggunakan pewarna alami serta material yang aman untuk lingkungan.
Material yang digunakan diantaranya adalah kain + serat alami kulit kayu, heritage cotton, organic cotton, kemudian limbah kain, dan pewarna alami dari sekitar. Dengan tangan terampilnya inilah akhirnya terciptalah produk yang unik dan keren seperti beberapa gambar berikut.
Jadi kesimpulannya adalah fesyen berkelanjutan ini bukan hanya soal menjaga alam dan kelestariannya tetapi juga tentang bagaimana masyarakat adat hingga orang yang terlibat di dalamnya mendapatkan dampak positif. Seperti itulah seharusnya, ketika kita memberikan yang terbaik untuk alam, maka sebaliknya alam juga memberikan yang terbaik untuk kita. Ini bukan tentang siapa yang diuntungkan, tetapi tentang bersinergi, tentang simbiosis mutualisme jika dalam istilah biologinya.
Sumber:
https://www.allergystandards.com/news_events/chemicals-in-textiles-and-the-health-implications/
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/apa-itu-fesyen-berkelanjutan-sustainable-fashion/
https://www.aprayon.com/id/media-indonesian/artikel/apa-itu-fashion-berkelanjutan/
Belum ada Komentar untuk "Fesyen Berkelanjutan, Bukan Cuma Tentang Menjaga Bumi Lestari Tetapi Juga Meningkatkan Ekonomi"
Posting Komentar